Gordana Siljanovska-Davkova Desak Reformasi Dewan Keamanan PBB di Sidang Umum ke-80
NEW YORK, LELEMUKU.COM - Presiden Republik North Macedonia Gordana Siljanovska-Davkova menyampaikan pidato di Debat Umum Sesi ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada Kamis, 25 September 2025, menyoroti peran PBB sebagai fondasi hukum internasional dan multilateralisme, sambil mendesak reformasi mendalam Dewan Keamanan untuk menghadapi gempa geopolitik dan geo-ekonomi yang mengguncang tatanan pasca-Perang Dunia II di tengah ulang tahun ke-80 organisasi.
Siljanovska-Davkova memuji pencapaian PBB dalam mencegah perang dan meredakan krisis kemanusiaan, dengan menyatakan bahwa "sebagai fondasi hukum internasional dan multilateralisme, Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mencegah perang lain dan konflik tak terhitung, serta meringankan konsekuensi banyak krisis kemanusiaan," di mana organisasi dan agensinya telah memenangkan 12 Hadiah Nobel Perdamaian.
Presiden North Macedonia itu menyatakan kekhawatiran atas perang di Ukraina sebagai pelanggaran nyata Piagam PBB oleh Rusia, yang mengancam perdamaian internasional, termasuk pelanggaran ruang udara anggota NATO seperti Polandia, Rumania, dan Estonia. Ia juga menyoroti penghalang aksesi North Macedonia ke Uni Eropa selama 20 tahun akibat alasan nasionalis subjektif, termasuk amandemen konstitusional baru yang membuka kembali isu sejarah, budaya, dan bahasa yang telah diselesaikan dengan Yunani, memperingatkan bahwa "setelah perang di Ukraina, integrasi Eropa yang terblokir di Balkan Barat bukan hanya isu politik, tapi juga keamanan."
Pada isu Timur Tengah dan Gaza, Siljanovska-Davkova menekankan bahwa perdamaian berkelanjutan hanya bisa dicapai melalui dialog dan diplomasi sesuai hukum internasional. Ia memperingatkan bahwa PBB kini menghadapi "gempa geopolitik dan geo-ekonomi yang mengguncang fondasi tatanan pasca-Perang Dunia II," dengan munculnya tatanan internasional paralel masing-masing dengan aturan, nilai, dan kepentingan sendiri, sambil bertanya "apakah Perserikatan Bangsa-Bangsa sedang berubah menjadi Liga Bangsa-Bangsa? Tanda-tandanya ada di mana-mana."
Siljanovska-Davkova mendesak reformasi PBB, khususnya Dewan Keamanan agar lebih inklusif, akuntabel, dan bertanggung jawab dalam menjaga perdamaian internasional, serta Majelis Umum menjadi badan pembuat kebijakan yang representatif, bukan sekadar klub debat. "Untuk PBB yang efektif, Dewan Keamanan harus direformasi, menjadi lebih inklusif, akuntabel, dan bertanggung jawab untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional," tegasnya, sambil mengakui PBB sebagai "alat yang tidak sempurna tapi tak tergantikan bagi bangsa-bangsa dalam bekerja untuk evolusi damai menuju tatanan dunia yang lebih adil dan aman. Berikan kesempatan itu kepada mereka."
Pidato ini disampaikan di tengah gelombang pidato kepala negara dan pemerintah dari 23-27 dan 29 September 2025, yang membahas isu mendesak seperti konflik di Ukraina, Gaza, Sudan, serta krisis iklim yang semakin parah.
Hingga Jumat, 26 September 2025, pidato Siljanovska-Davkova menjadi sorotan karena penekanannya pada reformasi PBB dan integrasi Balkan, dengan rekaman lengkap tersedia di situs resmi PBB, termasuk versi audio dalam bahasa Inggris. Analis internasional memuji pendekatan North Macedonia yang tegas terhadap tantangan geopolitik, di tengah tekanan global untuk merevitalisasi PBB. (evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
