Gempa Magnitudo 6,5 di Nabire Dipicu Aktivitas Sesar Anjak Weyland
NABIRE, LELEMUKU.COM – Gempa bumi magnitudo 6,5 yang mengguncang Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, pada Jumat (19/9/2025) dini hari pukul 01.19.50 WIB, atau 03.19.50 WIT, dipicu oleh aktivitas sesar Anjak Weyland, menurut laporan dari Dr. Daryono, Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG.
Sesar Anjak Weyland, juga dikenal sebagai Weyland Over Thrust (WOT), menjadi penyebab utama gempa ini, yang pusatnya berada di darat 29 kilometer barat laut Nabire dengan kedalaman 24 kilometer.
Sesar Anjak Weyland merupakan zona sesar aktif yang melintang di wilayah Papua Tengah dan sekitarnya, dikenal karena aktivitas tektoniknya yang intens.
Dr. Daryono menjelaskan bahwa gempa ini merupakan jenis gempa dangkal dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault), yang disebabkan oleh tekanan tektonik di sepanjang sesar tersebut. "Gempa ini dipicu aktivitas sesar Anjak Weyland, yang merupakan bagian dari sistem sesar besar di Papua," ujarnya.
Gempa ini dirasakan cukup kuat di Nabire dengan skala intensitas V MMI, yang berarti hampir semua penduduk merasakan getaran, banyak orang terbangun, dan beberapa benda bergoyang. Dampaknya juga terasa di Wasior (skala IV-V MMI), Enarotali (skala III-IV MMI), Timika (skala III MMI), serta Biak dan Supiori (skala II-III MMI).
Hingga pukul 07.30 WIB, BMKG mencatat sudah ada 50 kali gempa susulan (aftershocks), menunjukkan aktivitas seismik yang masih tinggi di wilayah tersebut.
Dampak gempa ini cukup signifikan pada infrastruktur dan fasilitas umum. Bandara Baru Douw Aturure di Wanggar, Nabire Barat, mengalami kerusakan cukup serius dengan kaca penyangga di area terminal yang pecah. Gereja Malompo dan Kantor Gubernur Papua Tengah juga terdampak, dengan plafon yang jebol dan rusak. Jembatan Siriwini Nabire turut mengalami kerusakan parah, sehingga pengguna jalan diminta berhati-hati saat melintas.
Selain itu, seluruh layanan Telkomsel dan IndiHome di Nabire mengalami gangguan total sejak pagi hari akibat rusaknya jalur kabel di beberapa titik, yakni Nabire–Rasiei, Serui–Botawa, dan Timika–Tigi. Kepala Telkom Nabire, Suhendar, menjelaskan bahwa seluruh layanan internet, voice, dan SMS terputus, dan warga hanya bisa mengandalkan layanan satelit untuk tetap terhubung. "Kami sedang berupaya memulihkan akses di jalur Timika–Tigi," ujarnya.
Situasi di RSUD Nabire juga sempat mencekam, di mana sejumlah pasien dievakuasi keluar ruangan dibantu petugas rumah sakit dan keluarga pasien untuk mengantisipasi gempa susulan. "Kami harus memastikan keselamatan pasien, terutama yang dalam kondisi kritis," ujar salah satu petugas rumah sakit.
BMKG terus memantau perkembangan situasi dan mengimbau masyarakat untuk tidak panik serta mengikuti informasi resmi. "Jika ada gempa susulan, pastikan untuk tetap tenang dan menjauh dari bangunan yang rawan roboh," tambah BMKG dalam pernyataannya. (evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
