Gedung Putih Masih Bungkam, Ancaman Donald Trump ke Hamas Diduga Jadi Sinyal Serangan Israel ke Doha


Gedung Putih Masih Bungkam, Ancaman Donald Trump ke Hamas Diduga Jadi Sinyal Serangan Israel ke Doha

DOHA, LELEMUKU.COM – Serangan udara Israel ke Doha, Qatar, pada Selasa, 9 September 2025, yang menargetkan pertemuan pemimpin senior Hamas dalam operasi “Summit of Fire,” memicu spekulasi bahwa ultimatum Presiden AS Donald Trump kepada Hamas akhir pekan lalu merupakan sinyal awal dari aksi militer tersebut. 

Dalam pesan yang diposting di Truth Social pada Minggu, 7 September 2025, Trump mendesak Hamas untuk menerima “persyaratannya” untuk gencatan senjata, mengklaim Israel telah menyetujui usulan tersebut. Ia menegaskan bahwa ini adalah “peringatan terakhir” dan memperingatkan Hamas akan “konsekuensi” jika menolak.

Serangan yang dilakukan oleh sepuluh jet tempur Israel dengan 11 munisi presisi di Distrik Katara, Doha, menargetkan petinggi Hamas seperti Khalil al-Hayya, Zahar Jabarin, Khaled Mashal, dan Nizar Awadallah, yang dilaporkan sedang membahas proposal gencatan senjata Trump. 

Namun, laporan dari Al Arbi TV menyebutkan bahwa para pemimpin Hamas tersebut berhasil melarikan diri sebelum serangan terjadi. 

Israel Defense Forces (IDF) menyatakan operasi ini dilakukan dengan “presisi tinggi” untuk meminimalkan korban sipil, meskipun asap tebal terlihat membumbung di langit Doha, dan setidaknya enam ledakan kuat dilaporkan oleh sumber lokal.

Pernyataan Trump di Truth Social, yang menyebutkan bahwa “semua orang ingin para sandera pulang” dan “perang ini berakhir,” kini dianggap oleh banyak pihak sebagai isyarat bahwa AS mungkin memiliki informasi awal tentang rencana serangan Israel. 

Spekulasi ini diperkuat oleh laporan media Israel yang menyebut adanya koordinasi antara Israel dan AS, meskipun Gedung Putih, melalui kantor persnya, menolak memberikan komentar resmi.

Qatar, yang selama ini menjadi mediator kunci dalam negosiasi Israel-Hamas, mengutuk serangan ini sebagai “pelanggaran kedaulatan” dan menyerukan sidang darurat Dewan Keamanan PBB. 

Ketegangan di kawasan kini meningkat, dengan Qatar memperketat keamanan di fasilitas strategisnya, termasuk pangkalan militer AS Al-Udeid. 

Hingga kini, baik AS maupun Israel belum mengonfirmasi keterkaitan langsung antara pernyataan Trump dan serangan di Doha. Namun, kegagalan operasi ini menangkap target utama Hamas menambah pertanyaan tentang efektivitas intelijen dan dampak jangka panjang terhadap proses gencatan senjata di Gaza.(evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya