Espen Barth Eide Sebut Norwegia Desak PBB Selesaikan Krisis Politik dan Dorong Reformasi Keuangan
NEW YORK, LELEMUKU.COM - Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide menyampaikan pidato di Debat Umum Sesi ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada Kamis, 25 September 2025, menyoroti krisis politik dan keuangan PBB serta mendesak reformasi mendalam untuk memperkuat kerjasama internasional di tengah konflik global dan krisis iklim yang memburuk.
Eide memulai pidatonya dengan merefleksikan sejarah PBB yang didirikan 80 tahun lalu pasca-Perang Dunia II, di mana para pendiri menyadari bahwa "mankind simply could not continue as before" karena rivalitas kekuatan besar dan imperialisme yang telah berlangsung berabad-abad. Ia menekankan tiga pilar Piagam PBB: perdamaian dan keamanan melalui kesetaraan kedaulatan dan penyelesaian sengketa secara damai, pembangunan ekonomi dan sosial melalui kerjasama internasional, serta hak asasi manusia universal bagi semua orang.
Namun, Eide memperingatkan bahwa PBB kini berada dalam krisis serius, dengan prinsip inti Piagam yang terancam, hukum internasional yang terkikis, dan kepercayaan terhadap institusi yang melemah. "The world is more divided, more dangerous, and more unpredictable than it has been for decades," katanya, sambil menyoroti pengurangan kontribusi keuangan dari negara anggota yang menghambat misi utama PBB.
Mengenai konflik, Eide membahas perang di Sudan yang telah berlangsung hampir 900 hari dan menyebabkan krisis pengungsian serta kelaparan terbesar di dunia, yang kurang mendapat perhatian global. Ia juga mengecam invasi Rusia ke Ukraina sebagai pelanggaran nyata Pasal 2-4 Piagam PBB, sambil menegaskan hak Ukraina untuk bela diri berdasarkan Pasal 51 dan solidaritas Norwegia untuk menegakkan hukum internasional.
Untuk Palestina, Eide mengutuk pelanggaran Israel, menyatakan "Life in Gaza is a living hell. For almost two years, we have witnessed extreme levels of death, starvation, forced displacement and massive suffering." Ia mendesak akhir segera perang, bantuan kemanusiaan besar-besaran, pembebasan sandera, dan penghentian pendudukan ilegal, dengan menekankan "The war must end - now." Eide menyerukan penerapan hukum internasional secara universal tanpa standar ganda: "When we condemn Russia’s blatant violations of international law in Ukraine, we must also speak out, just as clearly, against Israel’s violations of the same rules in Palestine."
Eide juga membahas solusi dua negara untuk Palestina-Israel, mencatat bahwa 159 negara anggota telah mengakui Palestina dan mendukung Aliansi Global untuk Implementasi Solusi Dua Negara. Ia menegaskan keyakinan Norwegia bahwa "both Israel and Palestine have the right to live in peace and security, side by side in two states."
Pada isu iklim, sebagai negara Arktik, Eide menekankan realitas krisis iklim yang "real. It is here. It is man-made. And it is affecting the lives of millions of people around the world." Ia memuji kemajuan COP28 untuk menghapus bahan bakar fosil dan mendesak integrasi agenda iklim, keanekaragaman hayati, serta polusi di COP30 di Belem.
Eide mendorong kerjasama internasional di bidang pajak untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, menyatakan "States have the primary responsibility to provide essential services to their people." Ia juga menyerukan reformasi PBB melalui inisiatif UN80 untuk membuat organisasi yang "stronger, yet leaner. A UN that is more efficient," termasuk prioritas sumber daya yang lebih tajam dan dukungan bagi Sekjen baru yang akan terpilih dalam 15 bulan.
Norwegia mengakui perannya dalam proliferasi mandat PBB, dengan Eide mengatakan "Norway is not exempt; we, too, are guilty as sin." Ia menegaskan komitmen terhadap hak asasi manusia universal sebagai "our best hope for a world that rejects injustice, inequality, violence and brutality," serta kesetaraan gender untuk dunia yang lebih damai dan makmur.
Eide menutup pidatonya dengan seruan untuk melindungi fondasi PBB demi perdamaian, hak asasi manusia, dan pembangunan, menyatakan "Let us make sure these principles apply - for all people - everywhere - all the time." Ia menggemakan keyakinan pendiri bahwa "We are - indeed - better together," sambil mendesak solusi abad ke-21 untuk mencegah kehancuran masa depan. (evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
