Emomali Rahmon Sebut Dunia Ditandai Ketidakstabilan dan Ketidakpastian yang Semakin Tumbuh

NEW YORK, LELEMUKU.COM – Presiden Tajikistan Emomali Rahmon menyampaikan pidato di debat umum Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 pada Selasa (23/9/2025), mendesak reformasi lembaga multilateral untuk hadapi ketidakstabilan dunia yang semakin kompleks, sambil menekankan peran PBB sebagai jangkar kolaborasi global.

Pidato Rahmon, disiarkan langsung dari Markas PBB di New York, memperingatkan bahwa urusan dunia kini ditandai "ketidakstabilan, ketidakpastian, dan kompleksitas yang tumbuh", dengan PBB sebagai platform utama untuk atasi tantangan bersama seperti konflik, krisis lingkungan, dan ketidakpastian global.

Dalam pidatonya, Rahmon menyoroti tantangan lingkungan yang dihadapi Tajikistan, di mana lebih dari separuh dari 14.000 gletser negara itu hilang akibat perubahan iklim, mengancam keamanan air di Asia Tengah.

Ia juga mengangkat isu adopsi teknologi digital yang bergerak cepat, menyerukan penggunaan tepat untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan inklusif.

Rahmon menegaskan komitmen Tajikistan terhadap multilateralisme, siap bekerja sama dengan anggota PBB untuk atasi isu-isu mendesak, termasuk reformasi PBB agar lebih responsif terhadap dinamika dunia modern.

Pidato ini bagian dari debat umum ke-80 yang bertema "Better Together: 80 years and more for peace, development and human rights", di mana 193 negara anggota PBB berkumpul untuk diskusikan isu dengan jangkauan luas berdasarkan Piagam PBB.

Rahmon tiba di New York pada 21 September untuk ikuti sesi ini, yang berlangsung hingga 27 September dan 29 September, sebagai kesempatan bagi kepala negara bahas solusi tantangan saling terkait demi perdamaian, keamanan, dan pembangunan berkelanjutan.

Sebagai organ pembuat kebijakan utama PBB yang didirikan 1945, Majelis Umum beri forum setara bagi setiap anggota. (evu)