Donald Trump Khawatir Perang Rusia - Ukraina Picu Perang Dunia Ketiga
LONDON, LELEMUKU.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di Chequers, London, Inggris pada 18 September 2025, menyatakan kekhawatirannya bahwa perang Rusia-Ukraina berpotensi memicu Perang Dunia Ketiga.
Trump mengungkapkan pandangannya dengan mengatakan, “Itu adalah perang yang bisa menjadi Perang Dunia Ketiga, dan saya pikir kita tidak akan sampai ke sana sekarang, tetapi itu sedang menuju Perang Dunia Ketiga, dan sungguh memalukan. Sungguh memalukan.”
Pernyataan ini disampaikan di tengah upaya diplomatik untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.
Trump menegaskan bahwa konflik ini tidak secara langsung memengaruhi Amerika Serikat, kecuali jika situasinya berkembang menjadi perang dunia.
“Ini tidak memengaruhi Amerika Serikat, kecuali jika kita akhirnya terlibat dalam perang dunia karena hal ini, yang mungkin saja terjadi,” ujarnya.
Ia juga menyatakan kekecewaannya terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, yang menurutnya telah “mengecewakannya” karena gagal memajukan negosiasi damai.
Trump berkata, “Saya pikir itu akan menjadi yang termudah karena hubungan saya dengan Presiden Putin, tapi dia benar-benar mengecewakan saya. Dia sangat mengecewakan saya.”
Meski begitu, ia menambahkan, “Kami akan lihat bagaimana hasilnya.”
Trump menyatakan hal ini diungkapkan setelah dirinya frustrasi dengan lambatnya kemajuan diplomasi dengan Rusia. Ia awalnya optimistis bahwa hubungannya dengan Putin akan memudahkan penyelesaian konflik, namun kenyataannya lebih rumit.
Trump juga menyebutkan bahwa ia sedang bekerja keras untuk menyelesaikan konflik lain, termasuk situasi di Israel dan Gaza, yang disebutnya kompleks tetapi akan “selesai.” Ia mengklaim telah menyelesaikan “hampir semua konflik” lainnya, meskipun tidak merinci konflik mana yang dimaksud.
Trump seudah memfasilitasi beberapa negosiasi damai. Pada 15 Agustus 2025, ia bertemu Putin di Anchorage, Alaska, untuk membahas gencatan senjata, tetapi pertemuan itu berakhir tanpa kesepakatan konkret, sebagaimana dilaporkan CNN.
Tiga hari kemudian, pada 18 Agustus 2025, Trump bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Gedung Putih bersama pemimpin Eropa seperti Starmer, Emmanuel Macron, dan Friedrich Merz, untuk membahas jaminan keamanan bagi Ukraina.
Zelenskyy menegaskan bahwa negosiasi tanpa keterlibatan Ukraina adalah “keputusan mati,” sementara Putin bersikeras pada penghapusan “akar masalah” konflik, termasuk demiliterisasi Ukraina dan pengakuan atas wilayah yang diduduki Rusia.
Eskalasi terbaru, seperti pelanggaran wilayah udara Polandia oleh drone Rusia pada 10 September 2025, menambah kendala negosiasi. Polandia mengaktifkan Pasal 4 NATO untuk konsultasi darurat, dan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk memperingatkan bahwa risiko konflik saat ini adalah yang terbesar sejak Perang Dunia II, sebagaimana dilaporkan Sky News.
Trump menanggapi insiden ini di Truth Social dengan menulis, “Apa ini dengan Rusia yang melanggar wilayah udara Polandia dengan drone? Ini dia!” Meskipun nada pernyataannya tidak jelas, ia juga menyerukan NATO untuk menghentikan pembelian minyak Rusia dan mengenakan tarif tinggi terhadap China, yang dianggapnya mendukung Rusia secara tidak langsung. (evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
