Donald Trump Banggakan Zaman Emas AS di Sidang Umum, Kritik PBB, Dorong Akhiri Perang dan Tolak Penipuan Energi Hijau

Donald Trump Banggakan Zaman Emas AS di Sidang Umum, Kritik PBB, Dorong Akhiri Perang dan Tolak Penipuan Energi Hijau

NEW YORK, LELEMUKU.COM – Presiden Donald Trump menyampaikan pidato berapi-api di debat umum Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 pada Selasa, 23 September 2025, memuji "zaman emas" Amerika Serikat di bawah kepemimpinannya sambil melontarkan kritik pedas terhadap PBB yang dianggap gagal menyelesaikan konflik global. 

Berpidato tanpa teleprompter yang rusak, Trump mengklaim bicara "dari hati" dan menyalahkan operatornya, sambil menyapa Ibu Negara AS, Presiden Majelis Umum Annalena Baerbock, dan Sekjen PBB António Guterres.

Trump membuka dengan membandingkan pidatonya enam tahun lalu di era damai dengan kini yang penuh krisis akibat "kebijakan lemah" pemerintahan sebelumnya. 

"Delapan bulan sejak saya menjabat, AS adalah negara terpanas di dunia," ujarnya.

Ia kemudian merinci pencapaian ekonomi yang dilakukan, mulai dari inflasi dikalahkan, harga energi, bensin, bahan makanan, dan hipotek turun, sementara pasar saham capai rekor 48 kali. Upah pekerja naik tercepat dalam 60 tahun, investasi $17 triliun mengalir dari seluruh dunia—kontras dengan kurang dari $1 triliun di empat tahun Biden. Ia juga banggakan pemangkasan pajak dan regulasi terbesar sejarah, membuat AS "negara terbaik untuk berbisnis".

Di perbatasan selatan AS, Trump mengklaim telah berhasil hentikan "invasi raksasa" dengan nol masuknya imigran ilegal selama empat bulan berturut-turut. 

"Pesan kami sederhana: Jika masuk secara ilegal, penjara atau pulang," tegasnya. 

Ia berterima kasih pada El Salvador yang menerima dan memenjarakan kriminal deportasi AS. Ia sebut kebijakan perbatasan terbuka Biden membiarkan jutaan masuk dari penjara dan institusi jiwa global.

Secara diplomatik, Trump dengan bangga menyatakan telah mengakhiri 7 perang yang tak terakhiri dalam tujuh bulan ia menjadi Presiden. Mulai dari Kamboja-Thailand, Kosovo-Serbia, Kongo-Rwanda, Pakistan-India, Israel-Iran, Mesir-Etiopia, Armenia-Azerbaijan. Beberapa perang itu berlangsung hingga 36 tahun. 

"Tidak ada presiden atau perdana menteri yang pernah lakukan itu," klaimnya.

Ia juga mengkritik PBB yang tidak membantu pihaknya sama sekali dan hanya mengirim surat tanpa ada perbuatan. 

Ia sebut Abraham Accords sebagai pencapaian besar, dan usul dirinya layak Nobel untuk selamatkan jutaan nyawa. Trump juga menyebut pernah menawarkan renovasi gedung PBB seharga $500 juta, tapi proyek itu tidak ditanggapi dan malah boros $2-4 miliar dengan hasil inferior, termasuk escalator rusak yang hampir menjatuhkan Ibu Negara.

Trump menyoroti ancaman nuklir Iran sebagai prioritas, sebut kirim surat tawaran kerjasama tukar hentikan program nuklir, tapi ditolak. 

Ia mengklaim Operasi Midnight Hammer tiga bulan lalu berhasil hancurkan fasilitas nuklir Iran dengan 14 bom 30.000 pon dari tujuh B-2 bomber AS.

"Tidak ada negara lain bisa lakukan itu," puji dirinya .

Hal ini katanya  menjadi akhir perang 12 hari Israel-Iran. 

Untuk Gaza, Trump mendesak agar membebaskan sandera, ia menolak pengakuan Palestina.

"Kita harus hentikan perang Gaza segera, negosiasi perdamaian, ambil semua 20 sandera kembali," ujarnya.

Terkait Ukraina, Trump menysebut perang takkan mulai jika ia saat itu menjadi presiden. Ia juga mengkritik pendanaan Rusia oleh China, India, dan Uni Eropa via membeli minyak. 

"Mereka danai perang melawan diri sendiri," katanya sambil menlanjutkan usul tarif kuat AS jika Rusia tak sepakat damai—tapi Eropa harus ikut hentikan beli energi Rusia. 

Dalam pidato hampir 1 jam itu dia juga mengumumkan usaha internasional yang memaksa Konvensi Senjata Biologis memakai verifikasi AI (evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya