Dinamika Pemilihan Gus Yasin dan Agus Suparmanto Jadi Alasan Kericuhan Muktamar X PPP

Dinamika Pemilihan Gus Yasin dan Agus Suparmanto Jadi Alasan Kericuhan Muktamar X PPP

JAKARTA, LELEMUKU.COM - Kericuhan yang mewarnai pembukaan Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Mercure Convention Center Ancol, Jakarta Utara, pada Sabtu 27 September 2025, disebabkan oleh dinamika persaingan sengit menjelang pemilihan Ketua Umum periode 2025-2030. 

Situasi memanas saat Plt Ketua Umum Muhammad Mardiono menyampaikan sambutan, di mana peserta bersitegang dengan teriakan "perubahan" dari kubu oposisi, disambut yel-yel "lanjutkan" dari pendukungnya, berujung adu mulut, adu jotos, dan lemparan bangku besi yang melayang di ruangan.

Wakil Ketua Umum DPP PPP, Rusli Effendi, langsung angkat bicara untuk meredam tensi, menegaskan bahwa perbedaan pendapat wajar dalam pemilihan ketua umum, tetapi harus mengedepankan kesantunan sesuai nilai Islam. 

"Perbedaan pendapat pasti selalu terjadi dalam pemilihan ketua umum. Namun perbedaan itu harus mengedepankan kesantunan. Kami minta semua muktamirin menahan diri untuk tidak mencederai proses Muktamar X," katanya di Ancol. 

Rusli menekankan bahwa PPP sebagai partai Islam seharusnya menjunjung tinggi adab, karena konflik justru akan menurunkan simpati publik. "Kalau maunya ribut terus dan hanya cari sensasi, bagaimana PPP bisa mendapatkan simpati dari umat," ujarnya.

Keributan ini tak lepas dari dukungan yang terpecah bagi kandidat utama: mantan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dan Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin). 

Informasi beredar menyebut Gus Yasin mengamankan dukungan 32 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), sementara Agus Suparmanto didukung 30 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di Jawa Tengah, menciptakan ketegangan di arena muktamar. 

Rusli mengingatkan agar pengalaman konflik panjang era Romahurmuziy (Rommy) dan Djan Farid tidak terulang, yang saat itu membelah partai dan menyebabkan PPP terpuruk, termasuk kegagalan lolos parliamentary threshold di Pemilu 2024 dengan hanya 3,87 persen suara. 

"Konflik hanya membuat kita semakin jauh dari masyarakat. Itulah salah satu penyebab PPP berada di titik sulit sekarang. Semoga tidak terulang kembali," tegas Rusli.

Hingga sore ini, agenda muktamar yang berlangsung hingga 29 September 2025 mulai terkendali setelah intervensi tokoh seperti Gus Yasin, meski panitia terus mengawasi untuk mencegah eskalasi. 

PPP berharap acara ini dapat menyatukan kader sebagai Rumah Besar Umat Islam menatap Pemilu 2029. (evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya