David Ranibok Adeang Soroti Ancaman Iklim bagi Pulau-pulau Kecil di Pasifik

NEW YORK, LELEMUKU.COM – Presiden dan Kepala Negara Nauru David Ranibok Adeang menyampaikan pidato di debat umum Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 pada Selasa (23/9/2025), menyoroti ancaman perubahan iklim yang mengancam kelangsungan hidup negara pulau kecil seperti Nauru.

Ia mendesak komitmen global untuk aksi nyata dalam perlindungan dari ancaman perubahan iklim demi masa depan berkelanjutan.

Pidato Adeang, disiarkan langsung dari Markas PBB di New York. Dia menekankan bahwa Nauru dan negara pulau kecil lainnya "berjuang untuk bertahan" di tengah naiknya permukaan laut dan bencana iklim, dengan PBB sebagai platform utama untuk kolaborasi.

Dalam pidatonya, Adeang memperingatkan bahwa urusan dunia kini ditandai ketidakstabilan lingkungan yang tumbuh, dengan negara pulau kecil seperti Nauru kehilangan lahan akibat erosi pantai dan badai ekstrem.

Ia juga menekankan komitmen Nauru terhadap multilateralisme, siap bekerja sama untuk atasi isu seperti keamanan makanan dan migrasi iklim, di mana pulau kecil butuh dukungan internasional untuk melakukan adaptasi.

Adeang menyerukan langkah mendesak untuk kerjasama global, termasuk reformasi PBB agar lebih responsif terhadap dinamika modern seperti teknologi digital dan krisis lingkungan.

Pidato ini bagian dari debat umum ke-80 yang bertema "Better Together: 80 years and more for peace, development and human rights", di mana 193 negara anggota PBB berkumpul untuk diskusikan isu dengan jangkauan luas berdasarkan Piagam PBB.

Adeang tiba di New York pada 21 September untuk ikuti sesi ini, yang berlangsung hingga 27 September dan 29 September, sebagai kesempatan bagi kepala negara bahas solusi tantangan saling terkait demi perdamaian, keamanan, dan pembangunan berkelanjutan.

Sebagai organ pembuat kebijakan utama PBB yang didirikan 1945, Majelis Umum beri forum setara bagi setiap anggota. (evu)