David Lammy Serukan Gencatan Senjata Gaza dan Reformasi AI untuk Kemajuan Global
NEW YORK, LELEMUKU.COM – Wakil Perdana Menteri Inggris David Lammy menyampaikan pidato nasional Inggris dalam Debat Umum Tingkat Tinggi Sesi ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada 25 September 2025. Dalam pidatonya, Lammy menekankan komitmen Inggris terhadap Piagam PBB sebagai kompas aksi global, sambil menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, dukungan teguh untuk Ukraina, dan reformasi tata kelola kecerdasan buatan untuk mencegah ketidaksetaraan serta mempromosikan kemajuan sosial.
Lammy membuka pidatonya dengan menyampaikan pesan dari Yang Mulia Raja, yang mengucapkan selamat atas ulang tahun ke-80 PBB dan menegaskan peran esensial organisasi itu dalam menghadapi tantangan global. Ia merefleksikan delapan dekade PBB sebagai pilar perdamaian dan kemajuan, sambil menegaskan bahwa Inggris bertindak tegas dengan Piagam PBB sebagai panduan, tidak membela hak satu negara sambil mengabaikan yang lain. Pidato ini disampaikan di hari ketiga debat, menarik perhatian dunia melalui siaran langsung Web TV PBB.
Ia secara khusus membahas tragedi Israel-Palestina, menyebut situasi di Gaza sebagai indefensible, inhumane, dan utterly unjustifiable, serta menuntut akhir segera. Lammy menyoroti pengakuan Inggris terhadap negara Palestina, mengutuk serangan Hamas 7 Oktober, penolakan Israel terhadap bantuan kemanusiaan yang menyebabkan kelaparan, dan pengungsian keluarga Palestina. Ia mendukung upaya AS untuk rencana perdamaian tahan lama, menuntut pembebasan sandera, akses bantuan, dan gencatan senjata sekarang, serta berkomitmen bekerja tanpa lelah untuk dua negara yang hidup berdampingan dalam perdamaian dan keamanan, sesuai nilai Piagam PBB tentang hak setara, penentuan nasib sendiri, dan martabat.
Pada isu Ukraina, Lammy menegaskan dukungan Inggris yang tak tergoyahkan terhadap kedaulatan, integritas teritorial, dan hukum internasional, mengkritik agresi Rusia termasuk serangan misil dan drone Presiden Putin. Ia memuji komitmen Presiden Zelenskyy terhadap perdamaian dan berjanji Inggris akan berdiri bersama Ukraina hari ini, besok, dan selama seratus tahun ke depan, mengejar perdamaian adil yang mempertahankan integritas Piagam PBB serta menjamin kedaulatan, keamanan, dan kemerdekaan Ukraina.
Lammy juga menyuarakan solidaritas dengan Sudan, menyoroti dampak konflik terhadap warga sipil dengan jutaan pengungsi dan ancaman kelaparan, khususnya jatuhnya kota El Fasher dan kekejaman yang dialami rakyatnya. Ia mendesak komunitas internasional untuk memperbarui upaya perdamaian dan memungkinkan bantuan mencapai yang membutuhkan, dipandu oleh nilai Piagam PBB tentang hak asasi manusia dan perdamaian.
Mengenai revolusi teknologi, Lammy membandingkan kemajuan kecerdasan buatan dengan Revolusi Industri yang dikompresi dalam satu dekade, melihat AI sebagai alat kuat untuk memajukan visi Piagam PBB tentang kemajuan sosial. Ia menyebut contoh seperti stetoskop AI untuk deteksi kondisi jantung, uji mamografi AI yang mempercepat diagnosis, dan penelitian AI untuk pengobatan kanker, serta janji fusi nuklir dan komputasi kuantum. Namun, ia mengakui sisi gelap AI yang digunakan untuk represi, disinformasi, dan kejahatan oleh negara otoriter seperti Rusia dan kelompok kriminal, menekankan perlunya kerjasama agar AI memberdayakan kebebasan, kebenaran, dan hukum daripada represi, kebohongan, dan kejahatan.
Lammy memperingatkan risiko AI memperdalam ketidaksetaraan global jika manfaatnya terpusat, mendorong investasi dan kemitraan untuk berbagi janji AI di bidang kesehatan, pendidikan, dan peluang, khususnya melalui inisiatif seperti AI for Development dan program Akses Digital di Afrika. Ia memuji Kompak Digital Global Sekjen PBB, Panel Ilmiah Internasional Independen tentang AI, dan Dialog Global tentang Tata Kelola AI, serta menyoroti peran Inggris sebagai pembangun jembatan lintas Atlantik, Persemakmuran, dan benua melalui investasi di Institut Keamanan AI, peluncuran OpenBind, dan dukungan ekosistem AI di Afrika seperti aplikasi Vinsighte yang didanai Inggris untuk siswa buta di Nigeria.
Pada reformasi PBB, Lammy menekankan kebutuhan mendesak untuk reformasi agar menghadapi tragedi global dan merebut peluang historis, terutama di perbatasan teknologi. Kebijakan luar negeri Inggris disebut sebagai progressive realism, memajukan kemajuan melalui pragmatisme dan ketekunan, selaras dengan upaya PBB. Ia menutup dengan pertanyaan krusial: apakah komunitas internasional bisa merebut potensi revolusi teknologi dan berkomitmen membentuk AI sebagai kekuatan untuk kebebasan, kemakmuran, dan martabat manusia? Ia yakin itu mungkin, menekankan aksi kolektif dan janji hari esok yang lebih baik.
Pidato ini disiarkan langsung melalui Web TV PBB dan YouTube, menarik perhatian pemimpin dunia serta komunitas AI dan advokasi hak asasi manusia. Selama kunjungan, Lammy juga berpartisipasi dalam pertemuan bilateral untuk memperkuat kerjasama multilateral. Debat Umum berlangsung hingga 27 dan 29 September 2025, membahas isu mendesak seperti keamanan, pembangunan berkelanjutan, dan tata kelola teknologi. (evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
