Daniel Francisco Chapo Soroti Tantangan Pembangunan dan Perdamaian Dunia
NEW YORK, LELEMUKU.COM – Presiden Republik Mozambique, Daniel Francisco Chapo, menyampaikan pidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 di New York, Amerika Serikat, pada 23-27 dan 29 September 2025.
Sebagai pemimpin baru yang dilantik pada Januari 2025, Chapo memanfaatkan forum global ini untuk menyoroti isu-isu krusial bagi Afrika, termasuk pembangunan berkelanjutan, dampak perubahan iklim, dan konflik regional, sambil menegaskan komitmen Mozambique terhadap perdamaian dunia.
Dalam pidatonya yang disiarkan langsung melalui saluran resmi PBB, Chapo, yang berlatar belakang sebagai pengacara dan mantan Gubernur Provinsi Inhambane (2016-2024), menekankan bahwa Mozambique, sebagai negara pasca-kolonial, terus berjuang melawan kemiskinan dan ketidakstabilan akibat konflik internal serta bencana alam.
"Mozambique telah bangkit dari abu perang saudara dan kolonialisme, tetapi tantangan seperti banjir ekstrem dan pemberontakan di Cabo Delgado masih menghantui kami. Dunia harus bersatu untuk mendukung Afrika, bukan hanya melalui janji, tapi aksi nyata," ujar Chapo.
Dia merujuk pada siklon tropis yang melanda negara itu pada 2025, yang menewaskan ratusan orang dan merusak infrastruktur senilai miliaran dolar.
Chapo juga menyentuh isu global seperti perubahan iklim, menyerukan agar negara-negara maju memenuhi komitmen pendanaan iklim sebesar 100 miliar dolar AS per tahun untuk negara berkembang.
Sebagai kandidat FRELIMO yang terpilih dalam pemilu kontroversial 2024, ia menegaskan peran Mozambique dalam menjaga perdamaian regional, termasuk dukungan terhadap misi SAMIM (Southern African Development Community Mission in Mozambique) untuk memerangi kelompok bersenjata di utara negara itu. Pidato ini disambut tepuk tangan dari delegasi Afrika, meskipun mendapat kritik dari oposisi Mozambique yang menuduh Chapo mengabaikan isu korupsi domestik.
Sidang Umum PBB ke-80, yang dibuka pada 22 September 2025, menjadi panggung bagi lebih dari 150 pemimpin dunia untuk membahas agenda seperti reformasi PBB, konflik Ukraina, dan krisis Gaza.
Chapo bertemu dengan Sekjen PBB António Guterres pada 15 Februari 2025 untuk membahas isu tersebut, dan baru-baru ini bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada 22 September 2025 di sela-sela UNGA, membahas kerja sama perdagangan dan investasi.
Sebagai presiden termuda Mozambique yang lahir pasca-kemerdekaan dari Portugal pada 1975, Chapo mewakili generasi baru pemimpin Afrika. Pidatonya menekankan pentingnya solidaritas global, dengan harapan Mozambique dapat menjadi model pembangunan berkelanjutan di benua hitam. "Kami bukan lagi korban sejarah; kami adalah arsitek masa depan," tutupnya.(evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
