Benjamin Netanyahu Tegaskan Serangan ke Doha adalah Operasi Mandiri, Bukan Koordinasi dengan AS

Benjamin Netanyahu Tegaskan Serangan ke Doha adalah Operasi Mandiri, Bukan Koordinasi dengan AS

DOHA, LELEMUKU.COM – Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa serangan udara ke Doha, Qatar, pada Selasa, 9 September 2025, merupakan operasi sepenuhnya mandiri Israel, tanpa keterlibatan pihak lain. 

Dalam pernyataan yang diposting di media sosial resmi, kantor kesekretariatan PM Netanyahu menegaskan, "Aksi hari ini terhadap para kepala teroris utama Hamas adalah operasi Israel yang sepenuhnya independen. Israel memulai, Israel melaksanakan, dan Israel bertanggung jawab penuh."

Pernyataan ini dirilis di media sosial ini langsung memicu ribuan interaksi dari netizen global. Netizen menyebut pernyataan ini sebagai konfirmasi atas operasi "Summit of Fire". 

Namun, baik militer Israel maupun Netanyahu tidak secara eksplisit menyebutkan lokasi serangan di ibu kota Qatar, meskipun jelas merujuk pada ledakan di Distrik Katara yang menargetkan pertemuan pemimpin senior Hamas seperti Khalil al-Hayya, Zahar Jabarin, Khaled Mashal, dan Nizar Awadallah.

Pernyataan ini muncul di tengah spekulasi luas tentang keterlibatan AS, terutama setelah ultimatum Presiden Donald Trump di Truth Social akhir pekan lalu yang memperingatkan Hamas tentang "konsekuensi" jika menolak proposal gencatan senjata. 

Media Israel sebelumnya melaporkan adanya koordinasi dengan Washington, meskipun Gedung Putih tetap bungkam.

Arab Saudi sebelumnya mengutuk serangan ini sebagai "agresi brutal Israel dan pelanggaran nyata terhadap kedaulatan Qatar", memperingatkan konsekuensi serius atas pelanggaran hukum internasional. 

Qatar sendiri mengecamnya sebagai "serangan pengecut" yang mengganggu mediasi perdamaian, dan melaporkan bahwa para pemimpin Hamas berhasil melarikan diri, meskipun ada laporan konflik dari saluran seperti Al Hadath yang mengklaim tidak ada korban jiwa. 

Israel Defense Forces (IDF) mengonfirmasi serangan dilakukan dengan 11 munisi presisi oleh sepuluh jet tempur untuk meminimalkan korban sipil, tetapi asap tebal dan enam ledakan kuat tetap memicu kecaman regional.

Dengan pernyataan ini, Israel tampak berupaya menegaskan kedaulatan militernya, namun eskalasi ketegangan di Timur Tengah terus meningkat. Qatar kini memperketat keamanan di pangkalan Al-Udeid milik AS, sementara dunia internasional menyerukan de-eskalasi untuk menyelamatkan proses gencatan senjata di Gaza. (evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya