Azali Assoumani Serukan Perhatian Perubahan Iklim di Negara Kepulauan Kecil

Azali Assoumani Serukan Perhatian Perubahan Iklim di Negara Kepulauan Kecil

NEW YORK, LELEMUKU.COM – Presiden Uni Komoro, Azali Assoumani, menyampaikan pidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 di New York, Amerika Serikat, pada 23-27 dan 29 September 2025.

Sebagai pemimpin yang menjabat sejak Mei 2016 dan kembali terpilih pada 2024, Assoumani memanfaatkan forum global ini untuk menyoroti isu-isu krusial bagi negara-negara kepulauan kecil, termasuk keadilan iklim, pembangunan berkelanjutan, dan stabilitas regional, sambil menegaskan komitmen Komoro terhadap perdamaian dunia dan kerja sama internasional.

Dalam pidatonya yang disiarkan langsung melalui saluran resmi PBB, Assoumani, yang berlatar belakang sebagai mantan perwira militer dan tokoh politik senior, menekankan bahwa Komoro, sebagai negara kepulauan di Samudra Hindia, menghadapi ancaman eksistensial akibat kenaikan permukaan laut dan bencana iklim.

“Komoro berada di garis depan krisis iklim. Pulau-pulau kami terancam tenggelam. Kami menyerukan dunia untuk memenuhi janji pendanaan iklim dan mendukung pembangunan negara kepulauan,” ujar Assoumani.

Ia merujuk pada siklon tropis yang melanda Komoro pada 2025, yang menyebabkan kerusakan infrastruktur dan mengganggu mata pencaharian masyarakat yang bergantung pada perikanan dan pertanian.

Assoumani juga menyentuh isu global seperti ketimpangan ekonomi dan krisis kemanusiaan, mendesak negara-negara maju untuk memenuhi komitmen pendanaan iklim sebesar 100 miliar dolar AS per tahun guna mendukung negara berkembang yang rentan terhadap krisis lingkungan.

Sebagai presiden yang memimpin Komoro dengan fokus pada reformasi ekonomi dan stabilitas, ia menegaskan peran negaranya dalam mendukung inisiatif PBB untuk pelestarian lingkungan dan kerja sama regional melalui Uni Afrika dan Organisasi Kerja Sama Islam. Pidato ini disambut tepuk tangan dari delegasi Afrika dan negara-negara kepulauan, meskipun beberapa kritikus domestik menilai Assoumani perlu lebih fokus pada isu tata kelola dan pengangguran di Komoro.

Sidang Umum PBB ke-80, yang dibuka pada 22 September 2025, menjadi panggung bagi lebih dari 150 pemimpin dunia untuk membahas agenda seperti reformasi PBB, konflik Ukraina, dan krisis Gaza.

Assoumani bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres pada 18 Februari 2025 untuk membahas isu iklim dan pembangunan, dan baru-baru ini bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada 22 September 2025 di sela-sela UNGA, membahas kerja sama dalam pelestarian lingkungan dan perdagangan.

Sebagai pemimpin yang mewakili suara negara-negara kepulauan kecil, Assoumani menegaskan visi Komoro sebagai pelopor keberlanjutan di Samudra Hindia. Pidatonya menekankan pentingnya solidaritas internasional, dengan harapan Komoro dapat menginspirasi dunia untuk bertindak demi menyelamatkan planet ini. “Kami bukan hanya korban krisis; kami adalah penjaga masa depan laut dan bumi,” tutupnya. (evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya