Antonio Guterres Kutuk Serangan Israel ke Doha sebagai Pelanggaran Nyata Kedaulatan Qatar
NEW YORK, LELEMUKU.COM – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengecam serangan udara Israel ke Doha, Qatar, pada Selasa, 9 September 2025, sebagai "pelanggaran nyata terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Qatar".
Dalam pernyataan resminya, Guterres menambahkan bahwa semua pihak dalam perang Gaza harus bekerja menuju pencapaian gencatan senjata permanen, bukan menghancurkan prospeknya.
Pernyataan Guterres ini disampaikan melalui juru bicaranya di markas PBB di New York.
Ini merupakan kecaman internasional terbaru terhadap operasi "Summit of Fire" Israel yang menargetkan pertemuan pemimpin senior Hamas di Distrik Katara.
Israel Defense Forces (IDF) mengonfirmasi serangan dilakukan secara mandiri dengan 11 munisi presisi dari sepuluh jet tempur, bertujuan mengganggu negosiasi gencatan senjata berdasarkan proposal Presiden AS Donald Trump.
Namun, pejabat Hamas menyatakan bahwa serangan ini justru menyasar tim negosiasi mereka, termasuk Khalil al-Hayya, Zahar Jabarin, Khaled Mashal, dan Nizar Awadallah, yang berhasil melarikan diri sebelum enam ledakan kuat mengguncang kawasan tersebut, seperti dilaporkan Reuters.
Guterres menekankan bahwa eskalasi seperti ini merusak upaya diplomasi yang telah difasilitasi oleh Qatar, yang selama ini berperan sebagai mediator utama.
"Semua pihak harus menghentikan tindakan yang menghancurkan kemungkinan perdamaian," ujarnya, sambil mengingatkan bahwa perang Gaza telah menewaskan ribuan nyawa dan memicu krisis kemanusiaan parah.
Pernyataan Trump di Truth Social pada Senin lalu, yang memperingatkan Hamas bahwa "ini adalah peringatan terakhir" dan Israel telah menerima "syarat-syarat saya", kini semakin dipertanyakan sebagai potensi sinyal serangan, meskipun kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan operasi ini "sepenuhnya independen Israel" tanpa koordinasi eksternal.
Reaksi global terus mengalir deras. Menteri Luar Negeri UAE Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan menyebut serangan ini sebagai "agresi Israel yang nyata terhadap Doha, pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan Qatar, dan serangan berbahaya terhadap hukum internasional".
Arab Saudi juga mengutuknya sebagai "agresi brutal" yang berisiko konsekuensi serius. Qatar sendiri mengecamnya sebagai "serangan pengecut" dan menangguhkan mediasi sementara, sementara Gedung Putih tetap bungkam meskipun spekulasi keterlibatan AS. (evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
.jpg)