Anthony Franck Laurent Saint-Cyr Gambarkan Haiti sebagai Guernica Modern yang Harus Diperhatikan
NEW YORK, LELEMUKU.COM – Presiden Dewan Presiden Transisi Republik Haiti, Anthony Franck Laurent Saint-Cyr, menyampaikan pidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 di New York, Amerika Serikat, pada 23-27 dan 29 September 2025.
Sebagai pemimpin transisi yang dilantik pada Agustus 2025, Saint-Cyr memanfaatkan forum global ini untuk menyoroti krisis kemanusiaan di Haiti, termasuk kekerasan geng, kelaparan massal, dan pengungsian lebih dari satu juta orang, sambil menyerukan bantuan internasional untuk memulihkan keamanan dan demokrasi.
Dalam pidatonya yang disiarkan langsung melalui saluran resmi PBB, Saint-Cyr, yang berlatar belakang sebagai pengusaha dan anggota dewan transisi, menggambarkan Haiti sebagai "Guernica modern" yang sedang berperang, dengan pembunuhan, pemerkosaan geng, dan krisis pangan yang melumpuhkan negara.
“Ini adalah wajah Haiti hari ini: negara yang sedang berperang, Guernica modern, tragedi kemanusiaan. Lebih dari satu juta orang mengungsi, dan dunia tidak boleh merasa 'Haiti fatigue' sekarang,” ujar Saint-Cyr.
Ia merujuk pada kekerasan geng yang telah membunuh 33 petugas polisi antara Juni 2024 hingga Juni 2025, serta hanya sekitar 1.000 dari 2.500 personel keamanan internasional yang dijanjikan yang telah tiba di Haiti.
Saint-Cyr juga menyentuh isu global seperti krisis kemanusiaan dan ketidakstabilan regional, menyerukan reparasi dari Prancis atas warisan kolonialisme dan pembentukan pasukan internasional baru untuk melawan geng, serta dukungan untuk pemilu bebas pada 2025.
Sebagai pemimpin transisi yang bekerja sama dengan Organisasi Negara Amerika (OAS), Komunitas Karibia (CARICOM), dan Misi Dukungan Keamanan Multinasional yang dipimpin Kenya, ia menegaskan komitmen Haiti untuk mengorganisir pemilu transparan dan inklusif. Pidato ini disambut tepuk tangan dari delegasi Amerika Latin dan Karibia, meskipun mendapat kritik dari oposisi Haiti yang menuduh dewan transisi terlalu bergantung pada sektor swasta.
Sidang Umum PBB ke-80, yang dibuka pada 22 September 2025, menjadi panggung bagi lebih dari 150 pemimpin dunia untuk membahas agenda seperti reformasi PBB, konflik Ukraina, dan krisis Gaza.
Saint-Cyr bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres pada 21 September 2025 untuk membahas roadmap transisi, dan baru-baru ini bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada 22 September 2025 di sela-sela UNGA, membahas kerja sama keamanan dan bantuan kemanusiaan.
Sebagai pemimpin transisi yang mewakili aspirasi rakyat Haiti, Saint-Cyr menegaskan visi negaranya untuk bangkit dari kekacauan geng dan membangun demokrasi yang stabil. Pidatonya menekankan pentingnya solidaritas internasional, dengan harapan Haiti dapat menjadi simbol ketahanan di Karibia. “Kami bukan lagi korban sejarah; kami adalah pembangun masa depan yang aman dan adil,” tutupnya. (evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
