Anthony Albanese Serukan Perubahan Aksi Iklim dan Kerja Sama Indo-Pasifik

Anthony Albanese Serukan Perubahan Aksi Iklim dan Kerja Sama Indo-Pasifik

NEW YORK, LELEMUKU.COM – Perdana Menteri Persemakmuran Australia, Anthony Albanese, menyampaikan pidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 di New York, Amerika Serikat, pada 23-27 dan 29 September 2025.

Sebagai pemimpin yang menjabat sejak Mei 2022, Albanese memanfaatkan forum global ini untuk menyoroti isu-isu krusial seperti perubahan iklim, keamanan regional di Indo-Pasifik, dan pembangunan berkelanjutan, sambil menegaskan komitmen Australia terhadap perdamaian dunia dan kerja sama multilateral.

Dalam pidatonya yang disiarkan langsung melalui saluran resmi PBB, Albanese, yang berlatar belakang sebagai tokoh Partai Buruh Australia, menekankan bahwa Australia, sebagai negara kepulauan di Pasifik, menghadapi ancaman serius akibat perubahan iklim dan membutuhkan kolaborasi global untuk mitigasi.

“Australia berkomitmen pada target nol emisi dan memimpin aksi iklim di Indo-Pasifik. Kami menyerukan pendanaan iklim yang adil dan kerja sama untuk melindungi komunitas rentan,” ujar Albanese.

Ia merujuk pada kebakaran hutan dan banjir yang melanda Australia pada 2025, yang memperparah tantangan lingkungan dan ekonomi di negaranya.

Albanese juga menyentuh isu global seperti ketimpangan ekonomi dan krisis kemanusiaan, mendesak negara-negara maju untuk memenuhi komitmen pendanaan iklim sebesar 100 miliar dolar AS per tahun guna mendukung negara berkembang yang terdampak krisis lingkungan.

Sebagai perdana menteri yang mempromosikan hubungan erat dengan negara-negara Pasifik dan aliansi seperti Quad, ia menegaskan peran Australia dalam mendukung inisiatif PBB untuk keamanan maritim dan pembangunan berkelanjutan. Pidato ini disambut tepuk tangan dari delegasi Indo-Pasifik dan komunitas lingkungan, meskipun beberapa kritikus domestik menilai Albanese perlu lebih fokus pada isu ketimpangan sosial di Australia.

Sidang Umum PBB ke-80, yang dibuka pada 22 September 2025, menjadi panggung bagi lebih dari 150 pemimpin dunia untuk membahas agenda seperti reformasi PBB, konflik Ukraina, dan krisis Gaza.

Albanese bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres pada 10 Februari 2025 untuk membahas isu iklim dan keamanan regional, dan baru-baru ini bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada 22 September 2025 di sela-sela UNGA, membahas kerja sama dalam energi terbarukan dan perdagangan.

Sebagai pemimpin yang mewakili visi Australia sebagai mitra global yang progresif, Albanese menegaskan komitmen negaranya untuk menjadi pelopor keberlanjutan dan stabilitas di Indo-Pasifik. Pidatonya menekankan pentingnya solidaritas internasional, dengan harapan Australia dapat menginspirasi dunia untuk masa depan yang lebih hijau dan damai. “Kami bukan hanya bagian dari Pasifik; kami adalah arsitek masa depan yang berkelanjutan,” tutupnya. (evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya