Amerika Serikat Berdebat Mengenai Rekomendasi Vaksin COVID-19 dan Hepatitis B

Amerika Serikat Berdebat Mengenai Rekomendasi Vaksin  COVID-19 dan Hepatitis B

ATLANTA, LELEMUKU.COM – Pertemuan dua hari Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP) di Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dimulai pada Kamis (18/9/2025) di Atlanta, Georgia, dengan agenda utama membahas rekomendasi vaksin COVID-19 dan hepatitis B. 

Namun, pertemuan ini tidak lepas dari kontroversi, terutama setelah perubahan besar-besaran dalam komposisi panel oleh Sekretaris Kesehatan AS, Robert F. Kennedy Jr.  

Sejak Juni 2025, Kennedy telah mengganti seluruh 17 anggota panel sebelumnya dengan delapan anggota baru yang dipilihnya, dan baru-baru ini menambahkan lima anggota lagi, sehingga total menjadi 13 anggota. 

Perubahan ini menuai kritik dari berbagai kalangan, termasuk organisasi medis dan ahli kesehatan masyarakat, yang khawatir integritas rekomendasi vaksin dapat terpengaruh.  

Salah satu isu utama yang akan dibahas adalah siapa yang seharusnya mendapatkan booster vaksin COVID-19 musim gugur ini. 

CDC sebelumnya merekomendasikan vaksinasi untuk semua orang berusia enam bulan ke atas, namun keputusan Kennedy pada Mei 2025 untuk menghentikan rekomendasi vaksin COVID-19 untuk anak sehat telah menimbulkan perdebatan. 

American Academy of Pediatrics (AAP) bahkan merilis jadwal imunisasi sendiri yang bertolak belakang dengan rekomendasi CDC, menegaskan pentingnya vaksinasi untuk anak-anak berisiko tinggi.  

Selain itu, panel juga akan mempertimbangkan vaksin hepatitis B untuk bayi baru lahir, sebuah topik yang sensitif mengingat beberapa anggota baru panel diketahui skeptis terhadap vaksin. Kritikus seperti Noel Brewer, mantan anggota ACIP yang dipecat oleh Kennedy, mengungkapkan kekhawatiran atas kurangnya keahlian vaksinologi dan kesehatan masyarakat di panel baru. 

"Mereka tidak memahami vaksin secara mendalam, dan saya tidak yakin mereka seharusnya menetapkan kebijakan untuk Amerika Serikat," ujar Brewer kepada NPR.  

Di sisi lain, Kennedy dan pendukungnya berargumen bahwa perubahan ini bertujuan mengembalikan kepercayaan publik terhadap vaksin dengan menghilangkan pengaruh korporat. 

"Panel baru ini membawa pengalaman kesehatan masyarakat dunia nyata untuk membuat rekomendasi imunisasi," kata Jim O'Neill, Wakil Sekretaris Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, dalam sebuah pernyataan.  

Pertemuan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari berbagai organisasi kesehatan, termasuk WHO dan FDA, yang mengamati proses diskusi. Namun, ketegangan tetap terasa, terutama setelah keputusan panel pada Juni 2025 untuk melarang vaksin flu yang mengandung pengawet thimerosal, sebuah langkah yang didasarkan pada klaim yang dianggap tidak berdasar oleh banyak ahli.  (evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya