Allah-Maye Halina Sebut Krisis Pengungsi Sudan dan Reformasi PBB di Sidang Umum ke-80
NEW YORK, LELEMUKU.COM - Perdana Menteri dan Kepala Pemerintahan Republik Chad Allah-Maye Halina menyampaikan pidato di Debat Umum Sesi ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada Kamis, 25 September 2025.
Dia menyoroti beban krisis pengungsi dari Sudan yang ditanggung Chad dengan lebih dari 2 juta pengungsi, serta mendesak reformasi PBB untuk memperkuat hak Afrika di tengah tantangan iklim dan konflik global pada ulang tahun ke-80 organisasi.
Halina memulai pidatonya dengan menekankan posisi Chad sebagai negara tetangga Darfur yang menjadi tuan rumah bagi lebih dari 2 juta pengungsi Sudan akibat perang saudara yang berkepanjangan, menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Ia mendesak komunitas internasional untuk meningkatkan bantuan dan mediasi perdamaian, menyatakan bahwa "Chad tidak bisa menanggung beban ini sendirian; PBB harus bertindak lebih tegas untuk menghentikan kekerasan di Sudan."
Perdana Menteri Chad itu juga membahas dampak perubahan iklim di Sahel, di mana kekeringan dan banjir semakin parah, memperburuk ketahanan pangan dan migrasi paksa. Ia menuntut pendanaan iklim yang adil bagi negara berkembang, menekankan bahwa "Afrika, sebagai korban utama, harus memiliki suara lebih besar dalam negosiasi global untuk melindungi generasi mendatang."
Selain itu, Halina mendorong reformasi PBB, khususnya Dewan Keamanan, agar lebih representatif bagi Afrika yang sering terpinggirkan dalam pengambilan keputusan. Pidato ini disampaikan di tengah gelombang pidato kepala negara dan pemerintah dari 23-27 dan 29 September 2025, yang membahas isu mendesak seperti konflik di Ukraina, Gaza, Sudan, serta krisis iklim yang semakin parah.
Hingga Jumat, 26 September 2025, pidato Halina menjadi sorotan karena penekanannya pada solidaritas regional dan hak Afrika, dengan rekaman lengkap tersedia di situs resmi PBB, termasuk versi audio dalam bahasa Inggris dan Prancis. Analis internasional memuji pendekatan Chad yang humanis dan konstruktif terhadap krisis Sahel, di tengah tekanan global untuk merevitalisasi PBB. (evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
