50 Kali Gempa Susulan Guncang Nabire Hingga Jumat Pukul 07.30 WIB
NABIRE, LELEMUKU.COM – Aktivitas gempa susulan (aftershocks) terus terjadi di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, pascagempa bumi magnitudo 6,5 yang mengguncang wilayah tersebut pada Jumat (19/9/2025) dini hari.
Hingga pukul 07.30 WIB, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sudah ada 50 kali gempa susulan, menurut update dari Dr. Daryono, Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG.
Gempa utama dengan magnitudo 6,5 terjadi pada pukul 01.19.50 WIB, atau 03.19.50 WIT, dengan pusat gempa di darat 29 kilometer barat laut Nabire dan kedalaman 24 kilometer. Gempa ini dirasakan cukup kuat di Nabire dengan skala intensitas V MMI, yang berarti hampir semua penduduk merasakan getaran, banyak orang terbangun, dan beberapa benda bergoyang.
Gempa susulan pertama terjadi pada pukul 03.33 WIT dengan magnitudo 4,2, di lokasi 24 kilometer barat laut Nabire dengan kedalaman 22 kilometer. Selanjutnya, pada pukul 03.35 WIT, gempa magnitudo 3,9 mengguncang 27 kilometer barat laut Nabire dengan kedalaman 26 kilometer.
Pukul 03.37 WIT, gempa magnitudo 3,9 lagi-lagi terjadi di 23 kilometer barat laut Nabire dengan kedalaman 20 kilometer. Pada pukul 03.43 WIT, gempa magnitudo 3,4 terjadi di 22 kilometer barat daya Nabire dengan kedalaman 39 kilometer. Dilanjutkan pada pukul 03.51 WIT, gempa magnitudo 4,0 mengguncang 26 kilometer barat laut Nabire dengan kedalaman 23 kilometer.
Gempa terbaru terjadi pada pukul 04.05 WIT dengan magnitudo 2,6, di lokasi yang sama dengan gempa pertama, 24 kilometer barat laut Nabire dengan kedalaman 26 kilometer.
Dr. Daryono menegaskan bahwa jumlah gempa susulan ini menunjukkan aktivitas seismik yang masih tinggi di wilayah tersebut. "Hingga pukul 07.30 WIB, sudah ada 50 kali gempa susulan. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti informasi resmi dari BMKG," ujarnya.
Dampak gempa utama dan susulan ini cukup signifikan. Bandara Baru Douw Aturure di Wanggar, Nabire Barat, mengalami kerusakan cukup serius dengan kaca penyangga di area terminal yang pecah.
Gereja Malompo dan Kantor Gubernur Papua Tengah juga terdampak, dengan plafon yang jebol dan rusak. Jembatan Siriwini Nabire turut mengalami kerusakan parah, sehingga pengguna jalan diminta berhati-hati saat melintas.
Selain itu, seluruh layanan Telkomsel dan IndiHome di Nabire mengalami gangguan total sejak pagi hari akibat rusaknya jalur kabel di beberapa titik, yakni Nabire–Rasiei, Serui–Botawa, dan Timika–Tigi. Kepala Telkom Nabire, Suhendar, menjelaskan bahwa seluruh layanan internet, voice, dan SMS terputus, dan warga hanya bisa mengandalkan layanan satelit untuk tetap terhubung.
Situasi di RSUD Nabire juga sempat mencekam, di mana sejumlah pasien dievakuasi keluar ruangan dibantu petugas rumah sakit dan keluarga pasien untuk mengantisipasi gempa susulan. "Kami harus memastikan keselamatan pasien, terutama yang dalam kondisi kritis," ujar salah satu petugas rumah sakit.
BMKG terus memantau perkembangan situasi dan mengimbau masyarakat untuk tidak panik serta mengikuti informasi resmi. "Jika ada gempa susulan, pastikan untuk tetap tenang dan menjauh dari bangunan yang rawan roboh," tambah BMKG dalam pernyataannya. (evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
