23 Orang Terluka Akibat Kerusuhan Elelim, Puluhan Bangunan dan Kendaraan di Yalimo Hancur

23 Orang Terluka Akibat Kerusuhan Elelim, Puluhan Bangunan dan Kendaraan di Yalimo Hancur

ELELIM, LELEMUKU.COM – Kerusuhan di Distrik Elelim, ibu kota Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, pada Selasa (16/9/2025), menyebabkan 23 orang terluka, terdiri dari lima aparat keamanan dan 18 warga sipil, serta kerugian materiel berupa 30 bangunan dan puluhan kendaraan yang hangus dibakar massa. 

Kericuhan yang dipicu ujaran rasis antar pelajar di SMA Negeri 1 Elelim ini memaksa ratusan warga non-Orang Asli Papua (Non-OAP) mengungsi ke pos-pos keamanan, termasuk Polres Yalimo dan Polres Jayawijaya.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Cahyo Sukarnito, menjelaskan bahwa insiden bermula sekitar pukul 07.30 WIT saat seorang siswa berinisial AB diduga mengeluarkan ujaran rasis yang menyinggung teman sekelasnya di SMA Negeri 1 Elelim. 

“Ucapan ini memicu reaksi negatif dari beberapa siswa yang kemudian melakukan pemukulan terhadap AB,” ujarnya pada Rabu (17/9/2025). 

Upaya mediasi pihak sekolah di ruang guru gagal meredakan ketegangan, malah memicu aksi penganiayaan lebih lanjut oleh siswa dan warga setempat terhadap AB dan guru yang berusaha melerai.

Situasi memburuk ketika massa menyerang petugas kepolisian yang datang mengamankan lokasi. 

“Massa kemudian melakukan pembakaran terhadap kios yang diduga milik orang tua siswa AB. Api merembet ke mess perwira dan asrama Polres Yalimo,” ungkap Kombes Cahyo. 

Berdasarkan data Polda Papua, 30 bangunan—terdiri dari rumah warga, kios, dan mess perwira Polres Yalimo—hangus terbakar. Selain itu, puluhan kendaraan, termasuk 13 sepeda motor, satu mobil operasional polisi, dan satu truk logistik, juga hancur.

Dari 23 korban luka, lima aparat keamanan dan 18 warga sipil dirawat di RSUD Yalimo, RSUD Wamena, dan RS Bhayangkara Jayapura. Di RS Bhayangkara, tujuh korban dirawat, termasuk seorang bayi berusia tiga bulan yang mengalami hipotermia dan dehidrasi. 

“Saat kejadian, bayi ini digendong ibunya melintasi sungai untuk menyelamatkan diri. Sang ibu tercebur, menyebabkan bayi basah dan mengalami hipotermia,” jelas Kombes Cahyo. Seorang anak berusia sembilan tahun juga dirawat karena luka serius di kepala dan tangan.

Akibat kerusuhan, ratusan warga non-OAP mengungsi. “Data kami peroleh hingga kini: 350 orang bertahan di Polres Yalimo, 35 keluarga di Polres Jayawijaya, dan puluhan warga menyebar di pos-pos keamanan setempat,” kata Kombes Cahyo. 

Pengungsi, termasuk aparatur sipil negara, tenaga pendidik, tenaga kesehatan, dan pejabat Inspektorat Provinsi Papua Pegunungan, mendapat penanganan medis awal dan bantuan makanan di Mapolres Jayawijaya.

Untuk mengendalikan situasi, Polda Papua mengerahkan empat satuan setingkat pleton (SST), yakni dua SST dari Brimob Jayawijaya dan dua SST dari Brimob Polda Papua. Operasi evakuasi yang dilakukan Polres Yalimo bersama Koramil Elelim, Satgas 521, dan Brimob Kompi D Jayawijaya berhasil menyelamatkan puluhan warga dan empat personel Pos Kopassus. 

“Aparat keamanan bersama pemerintah, tokoh adat, agama, perempuan, dan pemuda terus berkolaborasi mencegah konflik meluas. Situasi di Yalimo mulai pulih,” tutup dia. (evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya