2 Pelaku Pembantaian Keluarga Haji Sahroni di Indramayu Ditangkap, Motif Masih Didalami

2 Pelaku Pembantaian Keluarga Haji Sahroni di Indramayu Ditangkap, Motif Masih Didalami

INDRAMAYU, LELEMUKU.COM - Kasus pembantaian keluarga Haji Sahroni di Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mulai menemui titik terang. Polisi resmi menangkap dua pelaku berinisial T dan R pada Senin dini hari (8/9/2025) di Jakarta. 

Penangkapan ini dikonfirmasi oleh kerabat korban dan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyusul penemuan tragis lima jasad keluarga Haji Sahroni yang terkubur di bawah pohon nangka di halaman rumah mereka pada 1 September 2025.

Zulhervi (56), kerabat Haji Sahroni yang merupakan suami keponakan almarhum, Rohema, mengungkapkan bahwa kabar penangkapan diterima dari polisi pada pukul 01.00 WIB, Senin (8/9/2025). 

“Awalnya polisi tahu mereka (T dan R) ada di Jakarta itu dari Vina, anak saya,” ujar Zul. 

Ia menambahkan bahwa kedua pelaku memiliki hubungan dekat dengan keluarga korban, terutama Budi (43), anak Haji Sahroni, yang membuat kasus ini semakin menyayat hati.

Korban pembantaian adalah Haji Sahroni (70), anaknya Budi (43), menantu Euis (37), serta dua cucu, Ratu (7) dan seorang bayi berusia 8 bulan. 

Mereka ditemukan terkubur dalam satu liang di halaman belakang rumah di Jalan Siliwangi Nomor 52, Paoman, setelah seorang tetangga melihat kaki Haji Sahroni menyembul dari gundukan tanah. 

Penemuan ini menggegerkan warga pada Senin petang (1/9/2025), dengan otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Losarang mengindikasikan kematian terjadi beberapa hari sebelumnya, kemungkinan pada 28 Agustus 2025.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melalui akun Instagram @dedimulyadi71, menyampaikan apresiasi kepada Kapolda Jabar, Direskrimum Polda Jabar, Kapolres Indramayu, dan Satreskrim Polres Indramayu atas kerja cepat mereka. 

“Hari ini dilakukan penangkapan dan pemeriksaan. Semoga pelaku pembunuhan mendapat hukuman yang setimpal dari perbuatan yang mereka lakukan,” tegas Dedi, Senin (8/9/2025).

Meski penangkapan menjadi langkah besar, motif di balik pembantaian sadis ini masih didalami polisi. Spekulasi publik berkisar pada motif ekonomi, dendam, atau perebutan warisan, mengingat Haji Sahroni dikenal sebagai pengusaha sarang burung walet. 

Sebelumnya, warga mencurigai keterlibatan anak angkat Haji Sahroni, dengan petunjuk seperti jejak mobil pikap hitam yang terekam CCTV dan kejanggalan perilaku korban saat membeli makanan berporsi besar pada 28 Agustus 2025.

Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno, sebelumnya membantah kabar penangkapan pada 4 September 2025, namun kini polisi fokus memeriksa T dan R untuk mengungkap peran mereka dan kemungkinan keterlibatan pelaku lain. Barang bukti seperti cangkul, seprai berdarah, dan mobil sedan korban yang ditemukan di Desa Babadan, Sindang, menjadi petunjuk krusial. (Evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya