Solidaritas Rakyat Kecam Diskriminasi terhadap Finalis Miss Indonesia Merince Kogoya


JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Solidaritas Rakyat Menolak Diskriminasi di Indonesia menyampaikan pernyataan sikap terkait kasus yang dialami finalis Miss Indonesia 2025 asal Papua Pegunungan, Merince Kogoya. Mereka menilai tindakan panitia Miss Indonesia yang mendiskualifikasi Merince merupakan bentuk diskriminasi, intoleransi, dan pelanggaran terhadap kebebasan beragama.

Hal ini di sampaikan oleh Ketua Solidaritas, Nebon Pahabol, SH, M.KP, sekretaris, ketua perhimpunan advokasi kebijakan hak asasi manusia( PAK-HAM),bendahara solidaritas rakyat Tiana Wandik,Merince Kogoya,Matius Murib.

Ketua Solidaritas Rakyat Nebon Pahabol menjelaskan bahwa Merince Kogoya selama ini dikenal sebagai pemuda gereja yang aktif dalam gerakan doa internasional Sion Kids Movement (ISKIM) Papua. Menurutnya, aktivitas rohani yang dilakukan Merince murni keagamaan dan tidak berkaitan dengan politik.

Namun, kata Nebol, pada 26 Juni 2025, Merince secara tiba-tiba didiskualifikasi dari ajang Miss Indonesia setelah unggahan foto kegiatan doa yang menampilkan Panji Daud (Bendera Israel) menjadi sorotan. Posisi Merince kemudian langsung digantikan peserta lain tanpa proses seleksi ulang yang transparan.

“Perlakuan ini mencerminkan diskriminasi sistemik terhadap orang Papua yang taat beragama, sekaligus penistaan terhadap hak konstitusional warga negara,” tegas Nebon.

Tujuh Tuntutan Solidaritas, dalam pernyataannya, Solidaritas Rakyat menyampaikan sejumlah tuntutan, di antaranya:
Menolak segala bentuk anti-Semitisme dan diskriminasi simbol keagamaan dalam ibadah umat Kristiani.

Menolak diskriminasi rasial dan intoleransi terhadap orang Papua.

Menuntut penghormatan terhadap kebebasan beragama sesuai UUD 1945 dan hukum internasional.

Meminta permintaan maaf terbuka dari Yayasan Miss Indonesia dan MNC Group serta pemulihan nama baik Merince Kogoya.
Mendesak evaluasi sistem seleksi Miss Indonesia agar lebih adil dan transparan, Mengajak seluruh elemen bangsa menjaga toleransi antarumat beragama, Menyatakan siap mengambil langkah lebih tegas apabila diskriminasi terhadap orang Papua terus berlanjut.

Solidaritas Rakyat menegaskan bahwa perjuangan mereka bukan untuk mencari keistimewaan, melainkan menuntut keadilan. 

“Kami tidak menyebarkan kebencian, tetapi menyuarakan kebenaran. Kami adalah bagian dari bangsa Indonesia dan berhak mendapat perlakuan yang sama,” ujar Nebon.(Epen)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya