Prabowo Subianto Janji Dialog dengan Rakyat dan Tindakan Tegas terhadap Anarkis
JAKARTA, LELEMUKU.COM – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan pernyataan resmi terkait situasi demonstrasi yang berlangsung di berbagai wilayah sejak akhir pekan lalu, termasuk insiden tragis kematian pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan pada 28 Agustus 2025.
Pernyataan ini disampaikan setelah pertemuan dengan para ketua umum partai politik di Istana Merdeka, Jakarta, pada Minggu 31 Agustus 2025 siang, di tengah gelombang aksi protes yang menuntut reformasi DPR dan penegakan hukum.
Dalam konferensi pers yang juga dihadiri oleh tokoh-tokoh seperti Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Gerindra Ahmad Muzani, dan Ketua Umum NasDem Surya Paloh, Presiden Prabowo menegaskan komitmen pemerintah untuk menghormati kebebasan berpendapat.
"Negara menghormati kebebasan penyampaian pendapat dan aspirasi murni dari masyarakat," ujar Prabowo, merujuk pada Pasal 19 United Nations International Covenant on Civil and Political Rights serta UU No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.
Pernyataan ini menjadi respons langsung terhadap aksi demonstrasi besar-besaran yang dimulai sejak 25 Agustus 2025, dengan tuntutan utama "Bubarkan DPR RI" yang dipicu oleh kontroversi gaji dan tunjangan anggota DPR mencapai Rp50 juta per bulan.
Puncaknya, insiden di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, di mana Affan Kurniawan (21) tewas dilindas kendaraan taktis Brimob saat mengikuti aksi. Demonstrasi serupa masih berlangsung di daerah seperti Bondowoso, Jawa Timur, dengan isu yang meluas ke penegakan hukum aparat dan reformasi lembaga legislatif.
Presiden Prabowo menyoroti langkah-langkah konkret yang telah diambil. Ia menginformasikan bahwa Polri telah melakukan pemeriksaan cepat dan transparan terhadap petugas yang terlibat dalam insiden, serta memerintahkan TNI dan Polri untuk bertindak tegas terhadap aktivitas anarkis seperti perusakan fasilitas umum dan penjarahan.
"Kepada Polri dan TNI, saya perintahkan untuk mengambil tindakan setegas-tegasnya terhadap perusakan fasilitas umum, penjarahan rumah individu, dan sentra-sentra ekonomi sesuai hukum yang berlaku," tegasnya.
Selain itu, Prabowo menyampaikan kesepakatan dengan pimpinan DPR untuk mencabut beberapa kebijakan, termasuk besaran tunjangan anggota DPR dan moratorium kunjungan kerja ke luar negeri.
Para ketua umum partai politik juga dilaporkan telah mengambil langkah tegas terhadap anggota DPR yang menyampaikan pernyataan keliru, efektif mulai 1 September 2025.
"Dalam rangka menyikapi apa yang menjadi aspirasi murni masyarakat, saya menerima laporan ketum parpol bahwa mereka telah mengambil langkah tegas terhadap anggota DPR masing-masing," tambah Prabowo.
Presiden juga menekankan pentingnya dialog langsung. Ia meminta pimpinan DPR, kementerian, dan lembaga terkait untuk mengundang tokoh masyarakat, mahasiswa, dan kelompok aspirasi guna berdialog, menerima masukan, dan koreksi.
"Kepada pimpinan DPR, kementerian, dan lembaga, saya minta untuk mengundang tokoh masyarakat hingga mahasiswa, untuk berdialog langsung, menerima masukan, dan koreksi," katanya.
Prabowo menghimbau seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan percaya pada langkah pemerintah, sambil memperingatkan adanya indikasi tindakan yang mengarah pada makar dan terorisme di balik aksi anarkis.
Pertemuan ini berlangsung tanpa kehadiran Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang menimbulkan spekulasi di kalangan pengamat. Namun, fokus utama tetap pada upaya meredam ketegangan.
Sebelumnya, pada 29 Agustus 2025, Prabowo telah menyampaikan belasungkawa atas insiden Affan dan memerintahkan penyelidikan tuntas, termasuk jaminan kehidupan bagi keluarga korban. Kunjungan Prabowo ke rumah duka Affan juga menjadi momen emosional, di mana ibunda korban menangis tersedu saat menerima dukungan langsung dari kepala negara.
Situasi demonstrasi saat ini masih dinamis, dengan pemerintah memantau perkembangan di Jakarta dan daerah lain.
Prabowo menutup pernyataannya dengan seruan persatuan. "Mari kita jaga persatuan nasional. Indonesia sudah berada di ambang kebangkitan, jangan mau diadu domba. Suarakan aspirasi dengan damai, tanpa kerusuhan, tanpa penjarahan, tanpa merusak fasilitas umum. Semangat nenek moyang kita adalah gotong royong. Marilah kita bergotong royong menjaga lingkungan, keluarga, dan negara kita."
Pernyataan ini diunggah secara resmi melalui akun X @prabowo pada pukul 10:11 WIB, dan langsung menjadi viral dengan lebih dari 20 ribu tayangan dalam hitungan jam.
Para aktivis dan netizen menyambut positif janji dialog, meski beberapa menuntut implementasi lebih cepat. Pemerintah berharap langkah ini dapat meredakan situasi dan membawa Indonesia kembali ke jalur stabilitas. (Evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
