Gedung DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat Dibakar, Situasi Kota Mataram Masih Panas
MATARAM, LELEMUKU.COM – Gelombang unjuk rasa yang meluas di berbagai daerah Indonesia merembet ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan aksi rusuh yang berujung pada pembakaran Gedung DPRD Provinsi NTB di Jalan Udayana, Mataram, pada Sabtu 30 Agustus 2025 siang.
Massa aksi, yang terdiri dari elemen mahasiswa dan masyarakat umum, awalnya menduduki Mapolda NTB sebelum bergerak ke kompleks parlemen, meninggalkan jejak kerusakan signifikan dan memicu ketegangan keamanan yang berkelanjutan.
Berdasarkan laporan awal, aksi dimulai sekitar pukul 09.00 WITA ketika massa berkumpul di Mapolda NTB di Jalan Langko, Mataram, untuk menyuarakan tuntutan terkait isu nasional seperti penolakan tunjangan anggota DPR yang dianggap berlebihan, reformasi upah minimum, dan solidaritas atas insiden kematian pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan yang dilindas kendaraan taktis polisi di Jakarta pada 28 Agustus lalu.
Demonstrasi ini merupakan bagian dari gelombang protes nasional yang dimulai sejak 25 Agustus, yang dipicu oleh kemarahan publik terhadap kebijakan tunjangan rumah anggota DPR sebesar Rp50 juta per bulan, meskipun Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan bahwa tunjangan tersebut hanya berlaku hingga Oktober 2025 sebagai angsuran kontrak rumah selama masa jabatan.
Hingga jelang siang, massa yang jumlahnya diperkirakan ratusan orang memutuskan berpindah ke Gedung DPRD NTB.
Hanya dalam waktu singkat, barikade aparat di gerbang utama berhasil didobrak. Situasi cepat memburuk ketika massa tak terkendali mulai merangsek ke ruang-ruang komisi, merusak fasilitas seperti meja, kursi, dan peralatan kantor.
Puncaknya, sejumlah bangunan di kompleks parlemen dibakar, termasuk pos jaga, gedung sekretariat, dan gedung utama.
Kobaran api terlihat membumbung tinggi, memaksa petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan.
Kabag Umum Humas DPRD NTB, Muhamad Erwan, mengonfirmasi bahwa aksi berubah menjadi rusuh dengan penjarahan dan pembakaran.
"Saat kejadian, tidak ada staf maupun anggota dewan yang berada di lokasi. Kerusakan sangat parah, dan kami masih menilai dampaknya," katanya kepada wartawan.
Video amatir yang beredar di media sosial menunjukkan massa melempar batu, membakar kursi, dan memprovokasi aparat, sementara asap hitam mengepul dari gedung.
Situasi di Jalan Udayana masih panas, dengan personel Brimob dan TNI berjaga ketat di sekitar area kebakaran untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.
Aksi ini bukanlah yang pertama di NTB. Pada 27 Agustus lalu, Sat Brimob Polda NTB telah mengamankan demonstrasi mahasiswa di depan DPRD yang sempat memanas, dengan tuntutan serupa terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan insentif anggota dewan.
Pendekatan humanis dikedepankan saat itu oleh Dansat Brimob, Kombes Pol. Dwi Yanto Nugroho, meskipun massa sempat menjebol pintu pagar.
Kini, dengan kebakaran gedung, pihak berwenang khawatir akan gelombang solidaritas lebih besar, mengingat demo serupa telah ricuh di daerah lain seperti Bandung, Makassar, dan Tasikmalaya.
Update terbaru dari berbagai sumber berita menunjukkan bahwa kerusuhan di NTB merupakan bagian dari pola nasional yang memanas. Di Makassar, misalnya, pembakaran Gedung DPRD Sulsel pada 29 Agustus menewaskan tiga orang, termasuk staf dan fotografer, akibat bom molotov dan kebakaran yang tak terkendali.
Sementara di Bandung, aksi solidaritas ojol berujung pembakaran rumah aset negara dan videotron di depan DPRD Jabar, dengan 20 pelaku anarkis diamankan.
Di Tasikmalaya, massa merusak kantor DPRD dan melukai sembilan polisi. Secara keseluruhan, demo Agustus 2025 ini telah menelan korban jiwa, ratusan ditangkap, dan kerusakan fasilitas publik di puluhan kota, dengan tuntutan utama mencakup penghapusan outsourcing, kenaikan upah, dan pembubaran DPR.
Polda NTB belum merilis pernyataan resmi terkait korban luka atau penangkapan di Mataram, tetapi Dansat Brimob menekankan komitmen pengamanan humanis sambil menindak tegas provokator. (Evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
