Gedung DPRD dan Kantor Walikota Pekalongan Dibakar Massa Ojol, Situasi Memanas di Lapangan Mataram

Gedung DPRD dan Kantor Walikota Pekalongan Dibakar Massa Ojol, Situasi Memanas di Lapangan Mataram

PEKALONGAN, LELEMUKU.COM - Aksi unjuk rasa yang digelar ratusan driver ojek online (ojol) di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, pada Sabtu 30 Agustus 2025 siang, berubah menjadi kerusuhan hebat yang berujung pada pembakaran Gedung DPRD Kota Pekalongan dan pos Satpol PP di kompleks Kantor Walikota di Lapangan Mataram. 

Insiden ini merupakan bagian dari gelombang demonstrasi nasional yang dipicu oleh kematian ojol Affan Kurniawan yang tewas dilindas kendaraan taktis Brimob di Jakarta pada 28 Agustus, serta kemarahan publik terhadap tunjangan rumah anggota DPR sebesar Rp50 juta per bulan. 

Hingga sore ini, pukul 20.17 WIB, situasi di Pekalongan masih tegang, dengan kerusakan signifikan dan upaya pemadaman yang terus dilakukan. 

Aksi dimulai secara tertib sekitar pukul 10.00 WIB dengan tabur bunga dan doa bersama di Stadion Hoegeng sebagai penghormatan untuk Affan Kurniawan, yang dianggap sebagai “martir rakyat”. 

Massa, yang mayoritas terdiri dari driver ojol dengan dukungan elemen mahasiswa dan warga, kemudian bergerak melalui jalur Pantura menuju Mako Brimob di Kalibanger untuk menggelar orasi. Tuntutan utama mereka mencakup keadilan untuk Affan, pembubaran DPR, reformasi upah minimum, dan penghapusan outsourcing. 

Aksi berlanjut ke Lapangan Mataram, di mana Kantor Walikota dan Gedung DPRD Kota Pekalongan berlokasi.Namun, sekitar pukul 12.00 WIB, suasana di Lapangan Mataram memanas. 

Massa tiba-tiba merangsek masuk ke kompleks Kantor Walikota di sisi barat lapangan, menyasar Gedung DPRD. Tanpa sebab yang jelas, api muncul dan dengan cepat melahap bagian gedung DPRD serta pos Satpol PP di depannya. 

Kobaran api membesar, memicu kepanikan hingga massa berlarian keluar kompleks. Asap putih tebal menyelimuti area, diduga akibat tembakan gas air mata oleh aparat kepolisian untuk membubarkan kerumunan. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekalongan, Nur Priyantomo, menyayangkan tindakan anarkis massa, terutama karena perwakilan demonstran sebelumnya berjanji tidak akan merusak fasilitas pemerintahan. 

“Kita belum menghitung kerugian, tapi langkah utama saat ini adalah pemadaman. Syukurlah, sejauh ini tidak ada korban jiwa,” ujarnya. 

Petugas pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Pekalongan dikerahkan, tetapi upaya pemadaman terhambat oleh kerumunan yang masih melempar benda ke arah aparat. Polres Pekalongan Kota mengerahkan 150 personel gabungan, termasuk Brimob, dengan water cannon dan gas air mata untuk mengendalikan situasi. TNI dari Kodim 0710/Pekalongan turut membantu pengamanan. 

Kerusakan tidak terbatas pada gedung. Sebuah mobil dinas milik Sekda dirusak parah, dengan kaca pecah dan badan kendaraan penyok, sebelum diamankan ke Makodim. 

Lalu lintas di sekitar Lapangan Mataram lumpuh total, memengaruhi aktivitas pedagang dan warga. Hingga pukul 20.17 WIB, api di Gedung DPRD dan pos Satpol PP masih dalam proses pemadaman, dengan asap tebal terus menyelimuti kawasan. 

Belum ada laporan resmi tentang penangkapan, tetapi Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Yudha Satria, menyatakan bahwa pihaknya akan menindak tegas provokator. (Evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya