Thailand dan Kamboja Sepakati Langkah Keamanan Perbatasan dalam Pertemuan Militer
BANGKOK, LELEMUKU.COM - Negara Thailand dan Kamboja pada Selasa Selasa, 29 Juli 2025 menyepakati serangkaian langkah penting untuk menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah perbatasan kedua negara yang selama beberapa pekan terakhir mengalami ketegangan militer.
Kesepakatan ini diumumkan oleh Juru Bicara Angkatan Darat Thailand, Mayor Jenderal Winthai Suvaree, setelah pertemuan antara Wilayah Angkatan Darat Kedua Thailand dan Wilayah Militer Keempat Kamboja.
Pertemuan ini menghasilkan beberapa keputusan penting, di antaranya adalah gencatan senjata di seluruh wilayah operasional, larangan keras untuk menargetkan warga sipil, penangguhan pengiriman pasukan tambahan serta penghentian pergerakan pasukan di sepanjang perbatasan.
Kedua negara juga menyetujui adanya bantuan evakuasi dan pemulangan bagi personel yang terluka atau tewas dalam insiden perbatasan.
Selain itu, dibentuk Tim Liaison Bersama yang terdiri dari empat personel dari masing-masing pihak, yang akan bertugas menjaga komunikasi dan menyelesaikan insiden di lapangan secara cepat.
Mayor Jenderal (Mayjen) Winthai menyampaikan bahwa akan ada pertemuan lanjutan usai pelaksanaan Komite Perbatasan Umum (GBC) pada 4 Agustus mendatang, guna membahas implementasi dan kelanjutan dari kesepakatan yang telah dicapai hari ini.
Langkah ini dilakukan menyusul eskalasi serius dalam dua pekan terakhir. Pada 24 Juli lalu, Angkatan Udara Thailand mengerahkan jet tempur F-16 ke wilayah udara dekat perbatasan setelah adanya serangan artileri dari sisi Kamboja yang menyebabkan sejumlah korban jiwa.
Laporan dari media internasional Reuters menyebutkan bahwa korban tewas mencapai lebih dari 30 orang, sebagian besar warga sipil, dan lebih dari 130.000 penduduk di kedua sisi perbatasan telah mengungsi.
Pemerintah Thailand dan Kamboja sama-sama menyatakan bahwa prioritas utama mereka saat ini adalah mencegah eskalasi lanjutan dan melindungi keselamatan warga.
Di tengah situasi yang masih rawan, keputusan membentuk tim komunikasi bersama dianggap sebagai pendekatan praktis untuk meredam konflik dan menghindari salah tafsir dalam operasi militer.
Sebelumnya, pada 14 Juni 2025, Thailand dan Kamboja telah mengaktifkan kembali pertemuan Komite Perbatasan Bersama (JBC) yang vakum selama lebih dari satu dekade.
Dalam pertemuan itu, kedua negara sepakat menyelesaikan penentuan lokasi pilar perbatasan menggunakan teknologi LiDAR, namun situasi kembali memanas sebelum hasil kesepakatan teknis tersebut bisa diimplementasikan secara penuh.
Ketegangan yang meningkat di wilayah sekitar Ta Moan Thom dan Chong Bok (di provinsi Ubon Ratchathani, Thailand), telah menimbulkan kekhawatiran dari komunitas internasional. Malaysia, Indonesia dan beberapa negara anggota ASEAN dilaporkan siap memediasi penyelesaian konflik dalam waktu dekat.
Pertemuan lanjutan GBC pada 4 Agustus akan menjadi ujian utama bagi kedua negara dalam membuktikan komitmen mereka terhadap perdamaian jangka panjang dan stabilitas regional.
Sejauh ini, belum ada laporan pelanggaran gencatan senjata sejak pengumuman resmi hari ini, meskipun pemantauan ketat di lapangan masih terus dilakukan oleh kedua pihak militer. (Evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
