Rayyan Arkan Dhika, Bocah 11 Tahun yang Viral karena Tarian Pacu Jalur “Aura Farming”
PEKANBARU, LELEMUKU.COM — Rayyan Arkan Dhika, seorang bocah berusia 11 tahun dari Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, kini menjadi perhatian dunia setelah aksinya dalam lomba Pacu Jalur viral di media sosial internasional.
Ia tampil sebagai “Togak Luan” atau penari yang berdiri di haluan perahu dan menari penuh gaya selama perlombaan. Dalam wawancara dengan BBC, Rayyan mengatakan bahwa
gerakan tarian yang disebut-sebut sebagai “aura farming” itu ia ciptakan secara spontan.
“Saya sendiri yang menciptakan tarian ini. Itu spontan. Setiap kali teman-teman saya melihat saya, mereka bilang, ‘Kamu viral,’” ujar Rayyan dalam kutipan yang dimuat BBC pada 15 Juli 2025.
Tarian unik Rayyan yang dilakukan saat berdiri di ujung perahu sambil mengenakan pakaian adat Melayu dan kacamata hitam berhasil menyedot perhatian tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara.
Aksinya dianggap penuh karisma, dan netizen internasional menjulukinya sebagai anak “aura farming”, istilah populer dari dunia maya untuk menggambarkan seseorang yang memancarkan pesona secara natural. Dalam sejumlah video yang beredar luas, terlihat Rayyan menari dengan tenang, sesekali memberikan gestur tangan layaknya sedang melempar energi positif kepada penonton.
Fenomena ini mengangkat kembali Pacu Jalur, sebuah tradisi balap perahu khas Riau yang biasanya hanya dikenal di tingkat lokal, ke panggung global.
Bahkan media-media asing seperti BBC dan India Times menyoroti gaya dan kepercayaan diri Rayyan, yang disebut mampu membuat siapa pun terpukau hanya dengan gerakan sederhana dari haluan perahu.
Popularitas yang mendadak ini mengubah hidup Rayyan dalam waktu singkat. Ia telah diundang ke berbagai acara, termasuk pertemuan dengan pejabat pemerintah pusat di Jakarta.
Pemerintah Provinsi Riau pun memberikan penghargaan khusus kepada Rayyan. Ia ditetapkan sebagai Duta Pariwisata Riau oleh Gubernur Abdul Wahid dalam sebuah upacara yang berlangsung awal Juli 2025.
Selain itu, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Fadli Zon juga memberikan beasiswa pendidikan sebesar Rp20 juta kepada Rayyan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam memperkenalkan budaya lokal ke dunia internasional. Dalam pertemuan itu, Fadli Zon menyampaikan harapannya agar Rayyan tetap semangat belajar dan terus menjaga nilai-nilai budaya yang telah ia bawa ke tingkat global.
Rayyan mengaku sudah menari di atas perahu sejak usia 9 tahun. Ia belajar secara otodidak dan terinspirasi dari ayahnya, yang juga pernah ikut dalam tradisi Pacu Jalur. Dalam latihan, ia sering jatuh ke sungai, namun tidak pernah menyerah. Ia mengaku tidak takut karena sudah terbiasa berenang.
Menurut keluarganya, Rayyan adalah anak yang periang dan sangat percaya diri, kualitas yang kini membawanya menjadi simbol semangat baru anak-anak daerah.
Viralnya Rayyan juga berdampak pada semakin meningkatnya perhatian publik terhadap Pacu Jalur sebagai warisan budaya takbenda Indonesia. Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi menyatakan bahwa mereka akan menjadikan Rayyan sebagai ikon dalam Festival Pacu Jalur Nasional yang akan digelar pada Agustus 2025 mendatang.
Penampilan Rayyan di festival ini sangat dinantikan karena dianggap mampu menarik wisatawan dan memperkenalkan kembali kekayaan budaya Riau kepada dunia.
Selain dari dalam negeri, berbagai tokoh dan pesohor luar negeri ikut menirukan gaya Rayyan dalam unggahan media sosial mereka. Mulai dari atlet, musisi, hingga maskot klub olahraga internasional, semuanya ikut menyemarakkan tren “aura farming”.
Rayyan mengaku senang, tapi tetap ingin fokus sekolah. Ia bercita-cita menjadi polisi atau gubernur agar bisa membantu banyak orang di masa depan. (Evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri

