Krisis Kemanusiaan di Gaza, Tembakan Peringatan Israel Hambat Distribusi Bantuan PBB

Krisis Kemanusiaan di Gaza, Tembakan Peringatan Israel Hambat Distribusi Bantuan PBB

GAZA, LELEMUKU.COM - Situasi kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina semakin memburuk karena blokade yang diberlakukan oleh Israel telah menghambat distribusi bantuan pangan dari PBB. 

Pasukan Israel dilaporkan menembakkan tembakan peringatan sangat dekat dengan warga sipil yang tengah menunggu bantuan, menciptakan ketegangan dan rasa takut di tengah penduduk yang sudah menderita kelaparan.

Menurut laporan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) pada Rabu 30 Juli 2025, konvoi bantuan dan truk ditahan di pos pemeriksaan dan dipaksa melewati area tanpa perlindungan. 

Selain memperlambat distribusi, hal ini mempertaruhkan keselamatan warga yang mencoba mendapatkan bantuan penting 

Insiden lain yang mencolok terjadi di dekat situs distribusi yang dikelola oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF) yang didukung Israel dan AS. 

Dalam beberapa kasus, warga sipil yang menunggu bantuan ditembak—dengan klaim dari militer Israel bahwa itu hanya tembakan peringatan terhadap “ancaman”. 

Namun, ada laporan dari Kementerian Kesehatan Gaza dan saksi di lapangan menyebut sedikitnya 31 orang tewas saat berjalan menuju titik distribusi dekat Rafah, dan lebih dari 600 orang telah terbunuh di lokasi distribusi sejak akhir Mei.

Menurut UN Office of the Human Rights (OHCHR), setidaknya 613 pembunuhan telah tercatat di lokasi distribusi bantuan dan di sepanjang rute konvoi hingga 27 Juni.

PBB dan beberapa organisasi kemanusiaan menyatakan bahwa situasi ini mempersulit mereka memberikan bantuan secara aman dan adil. 

Mereka juga menuduh adanya eksploitasi oleh pedagang atau kelompok yang mendapat dukungan Israel, memperparah krisis kelaparan dan distribusi yang tidak merata.

Lebih dari 90 persen penduduk Gaza (sekitar 2,1 – 2,2 juta orang) hidup dalam ketidakamanan pangan ekstrem, dengan tingkat malnutrisi akut yang terus meningkat. Data UN menunjukkan lebih dari setengah juta orang menghadapi kondisi mirip kelaparan, dengan ratusan ribu anak-anak kekurangan gizi serius.

Krisis ini diperparah oleh kekurangan bahan bakar yang kritis. Sejak satu blokade penuh berlangsung selama 130 hari, Israel hanya mengizinkan dua truk bahan bakar per hari selama lima hari dalam seminggu—jumlah yang jauh dari kebutuhan untuk menjalankan layanan vital seperti rumah sakit, sanitasi, dan distribusi bantuan.

Dalam respons terhadap tekanan internasional, militer Israel mengumumkan jeda operasi harian di sejumlah wilayah—termasuk Gaza City, Deir al-Balah, dan Al-Mawasi—dengan pembukaan koridor bantu dari pagi hingga malam. Namun, PBB dan organisasi kemanusiaan menilai bahwa upaya ini masih jauh dari cukup, karena distribusi tetap kacau dan jauh dari merata.  (Evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya