Hubungan Amerika Serikat dan Afrika Selatan Memanas Usai Marco Rubio sebut Dubes Afsel Persona Non Grata
WASHINGTON, LELEMUKU.COM – Hubungan antara Amerika Serikat dan Afrika Selatan semakin memburuk setelah Sekretaris Negara AS, Marco Rubio, mengumumkan bahwa Duta Besar Afrika Selatan untuk Washington, Ebrahim Rasool, telah dinyatakan "persona non grata" atau "orang yang tidak diinginkan" di AS.
Pernyataan ini disampaikan Rubio pada hari Jumat, 21 Juli 2025, melalui akun media sosialnya di X (sebelumnya Twitter).
Rubio menyebut Rasool sebagai "politikus yang suka menghasut rasial" dan menuduhnya membenci Amerika serta Presiden AS.
"Rasool tidak lagi diterima di negara besar kami," tulis Rubio dalam cuitannya.
Langkah ini diambil di tengah ketegangan yang sudah berlangsung antara kedua negara terkait kebijakan pengambilalihan tanah yang kontroversial di Afrika Selatan.
Presiden Donald Trump, pada awal Februari 2025, menandatangani perintah eksekutif yang menghentikan bantuan kepada Afrika Selatan.
Trump mengkritik kebijakan expropriasi tanah yang menurutnya berisiko mengambil alih pertanian yang dimiliki oleh warga kulit putih.
Trump bahkan menyatakan bahwa petani Afrika Selatan dipersilakan untuk pindah dan menetap di Amerika Serikat.
Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, membela kebijakan tersebut, dengan menegaskan bahwa pemerintahnya berpegang pada Konstitusi yang mengharuskan negara untuk mengambil langkah-langkah guna memperbaiki dampak dari diskriminasi rasial masa lalu.
"Kami telah mengungkapkan kekhawatiran tentang kesalahpahaman mengenai situasi di Afrika Selatan, serta beberapa undang-undang dan posisi kebijakan luar negeri kami," ujar Ramaphosa dalam cuitannya yang diunggah setelah Trump menandatangani perintah eksekutif tersebut. (Evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
