Donald Trump Tuai Kecaman Usai Unggah Gambar AI Dirinya sebagai Sri Paus

Donald Trump Tuai Kecaman Usai Unggah Gambar AI Dirinya sebagai Sri Paus

WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali memicu kontroversi setelah membagikan gambar yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI) yang menampilkan dirinya dalam pakaian kepausan. 

Gambar tersebut diunggah di platform media sosial miliknya, Truth Social, pada Jumat malam, 2 Mei 2025, hanya beberapa hari sebelum dimulainya konklaf untuk memilih pengganti Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April lalu .

Unggahan ini langsung menuai kritik tajam dari berbagai pihak, termasuk komunitas Katolik. 

Konferensi Katolik Negara Bagian New York menyatakan bahwa tindakan Trump tersebut tidak menghormati masa berkabung dan proses suci pemilihan Paus baru. 

Mereka menulis, "Tidak ada yang lucu atau cerdas dari gambar ini, Tuan Presiden. Kami baru saja menguburkan Paus Fransiskus yang kami cintai, dan para kardinal akan segera memasuki konklaf yang khidmat untuk memilih penerus Santo Petrus. Jangan mengejek kami" .

Media Italia dan politisi setempat juga mengecam tindakan Trump, menyebutnya sebagai tidak pantas dan menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap institusi keagamaan. Mantan Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi, menyebut gambar tersebut sebagai "memalukan" dan "menghina para pemeluk agama" .

Meskipun mendapat kecaman, beberapa pendukung Trump membela tindakan tersebut sebagai bentuk humor. Senator Lindsey Graham, sekutu dekat Trump, bahkan bercanda bahwa Trump bisa menjadi kandidat Paus yang tidak terduga dan meminta umat Katolik untuk "membuka pikiran" terhadap kemungkinan tersebut .

Wakil Presiden JD Vance, yang beragama Katolik, mencoba meredakan kontroversi dengan mengatakan bahwa ia lebih memilih orang membuat lelucon daripada memulai perang yang bodoh .

Sebelumnya, Trump sempat bercanda bahwa dirinya ingin menjadi Paus berikutnya, menyebutnya sebagai "pilihan nomor satu" . Ia juga menyebut Kardinal Timothy Dolan dari New York sebagai kandidat potensial, yang kemudian menimbulkan kekhawatiran tentang upaya mempengaruhi proses konklaf yang seharusnya bebas dari campur tangan politik. (Evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya